Bingkaiwarta, BANDUNG – Salah satu calon Wakil Wali kota Bandung berinisial E diduga memiliki rekam jejak kontroversial terkait tindakan tidak terpuji di masa lalu. Meski demikian, E kini turut berlaga dalam kontestasi Pilkada serentak 2024.
Dugaan ini mencuat dari catatan saat E menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bandung dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 pada periode 2013–2014.
Kala itu, E diduga pernah berselingkuh dengan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat sebagai Lurah Cisaranten Kidul, berinisial H.
Seorang tokoh masyarakat Bandung, Ansor mengungkapkan bahwa dugaan perselingkuhan tersebut diperkuat oleh keterangan saksi yang mengetahui kejadian itu.
Menurutnya, hal ini menjadi alarm bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Kota Bandung.
“Kami tidak ingin memiliki pemimpin dengan rekam jejak buruk. Jika terpilih, dikhawatirkan perilaku tidak terpuji seperti ini akan terulang kembali saat ia menjabat,” tegas Ansor.
Lebih lanjut, Ansor berharap masyarakat Kota Bandung mempertimbangkan aspek integritas calon kepala daerah.
“Pemimpin itu adalah teladan, dan track record mereka adalah cerminan kepribadian yang akan memengaruhi kepemimpinan mereka,” ujarnya.
Munculnya isu ini di tengah kontestasi politik Pilkada serentak 2024 berpotensi memengaruhi elektabilitas E. Namun hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari E terkait dugaan tersebut.
Masyarakat diimbau untuk tidak hanya mempertimbangkan janji politik, tetapi juga rekam jejak serta integritas para kandidat sebelum menentukan pilihan pada hari pencoblosan.