Bingkaiwarta, MALEBER – Pemerintah Kabupaten Kuningan meluncurkan Program 100 Hari Kerja Bupati di sektor pertanian melalui program unggulan “Pertanian Melesat DIRAHMATI” (Diversifikasi Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani). Program ini digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong pertanian berkelanjutan.
Empat program utama yang menjadi pilar dalam inisiatif ini meliputi:1. Bernas (Benih untuk Rakyat Tingkatkan Produktivitas) 2. Bang Pupuk (Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk) 3. Taman Masagi (Tanam di Halaman Mitra Sinergi Jaga Inflasi) 4. Gerakan Pangan Murah (GPM) Padaringan
Peluncuran di Desa Buniasih: Wujud Komitmen Pemerintah
Peluncuran program berlangsung di Desa Buniasih, Kecamatan Maleber, Selasa (18/3/ 2025). Acara ini ditandai dengan seremoni simbolis serta kegiatan tanam dan panen padi bersama Kelompok Tani Tani Mukti I.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar didampingi Wakil Bupati Tuti Andriani, hadir langsung dalam acara tersebut sebagai bentuk komitmen dalam mendukung transformasi pertanian daerah menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atas keberhasilan merancang program ini yang selaras dengan visi “Kuningan Melesat” (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh).
“Terima kasih kepada Pak Kadis dan jajaran. Program ini menjadi bagian penting dari visi Kuningan Melesat, yang mengutamakan pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Ketahanan pangan harus diperkuat agar kesejahteraan petani meningkat dan pertanian kita lebih tangguh menghadapi tantangan global,” ujar Bupati.
Ia menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan fondasi utama perekonomian Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan petani
2. Memperkuat ketahanan pangan daerah
3. Mendorong kemandirian pertanian dalam menghadapi dinamika global
“Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada sinergi kuat antara petani, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kami ingin memastikan kebijakan ini benar-benar berdampak langsung bagi petani dan masyarakat,” tegasnya.
Empat Program Strategis untuk Pertanian Melesat
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menjelaskan bahwa empat program unggulan ini dirancang sebagai langkah nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan stabilitas harga pangan.
✓Program Bernas : Menyediakan 25 ton benih unggul bagi 57 kelompok tani, mencakup 1.000 hektare lahan sawah di seluruh Kuningan. Program ini bertujuan meningkatkan hasil panen, menekan biaya produksi, dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
✓Program Taman Masagi : Mendorong pemanfaatan pekarangan rumah, lahan sekolah, dan area perkantoran untuk bercocok tanam tanaman pangan. Program ini telah melibatkan 376 desa/kelurahan, 32 kecamatan, dan 42 OPD, dengan dukungan polybag, pot tray, benih sayuran, serta pupuk organik.
“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari rumah. Dengan menanam sayuran di pekarangan, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus berkontribusi dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan,” ungkap Wahyu.
Program Bang Pupuk : Memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi kepada 376 gabungan kelompok tani (Gapoktan) di seluruh desa/kelurahan. Program ini bertujuan mengatasi permasalahan keterbatasan pupuk dan memastikan penggunaan yang tepat sasaran.
Program Gerakan Pangan Murah (GPM) Padaringan : Digelar di 25 desa yang tergolong rawan pangan, program ini menyediakan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan. Sejak dimulai pada 3 Maret 2025, program ini telah memberikan manfaat bagi ribuan warga Kuningan.
Serap Gabah Petani: Solusi Stabilitas Harga bagi Petani
Sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas harga hasil panen dan kesejahteraan petani, Pemerintah Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan Perum Bulog melalui program Serap Gabah Petani (Sergap).
“Dengan adanya Sergap, petani tidak perlu khawatir terhadap fluktuasi harga saat panen raya. Harga Gabah Kering Panen (GKP) telah ditetapkan pada kisaran Rp6.500 per kilogram, sehingga petani dapat menjual hasil panennya dengan harga stabil tanpa terkendala kualitas tertentu,” jelas Wahyu.
Sinergi dan Kolaborasi: Kunci Keberhasilan Program
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Bank Kuningan dan DI Grow, yang turut serta dalam penguatan sektor pertanian.
“Kami optimistis bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, petani, dan masyarakat, program ini akan meningkatkan produktivitas pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan,” tutup Wahyu.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan yakin dapat meningkatkan hasil panen tahun 2025, melampaui capaian tahun sebelumnya. Sebagai daerah agraris, Kuningan memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi lahan pertanian dan penerapan teknologi yang lebih efisien. (Abel/hms)
