Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Tahun 1446 H/2025 M pada Minggu, (13/4/2025), di Masjid At-Taufik Kuningan Islamic Center (KIC). Kegiatan ini diikuti oleh 976 jemaah calon haji asal Kabupaten Kuningan yang terdiri dari 940 jemaah reguler dan 36 jemaah lansia.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji.
“Ibadah haji adalah ibadah fisik, bukan sekadar ritual. Jemaah harus pandai mengatur waktu, memilah antara ibadah wajib dan sunnah. Imbangi dengan menjaga kesehatan dan jangan lupa jaga nama baik Indonesia, khususnya Kabupaten Kuningan,” pesan Bupati Dian.
Para jemaah mendapatkan berbagai materi penting sebagai bekal pelaksanaan ibadah haji, di antaranya kebijakan haji tahun 1446 H/2025 M yang disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Boy Hari Novian. Selain itu, materi terkait persiapan dan teknis kesehatan juga diberikan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.
Kepala Seksi PHU Kantor Kemenag Kuningan, H. Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa bimbingan manasik haji akan dilaksanakan sebanyak delapan kali.
“Hari ini adalah manasik tingkat kabupaten. Minggu depan, jemaah akan mengikuti manasik tingkat nasional. Selanjutnya akan ada enam kali pertemuan manasik di tingkat kecamatan,” terangnya.
Fauzi juga menyampaikan bahwa jemaah haji Kuningan tahun ini akan terbagi dalam empat kloter, yakni Kloter 9, 21, 25, dan 27, dengan rencana keberangkatan melalui Bandara Internasional Kertajati.
“Kloter 9 akan diberangkatkan paling awal, yaitu pada 11 Mei 2025 mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, Drs. H Ahmad Handiman Romdony mengimbau seluruh jemaah untuk mengikuti rangkaian manasik dengan serius agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan optimal dan khusyuk.
“Luruskan niat, bahwa tujuan utama kita ke Tanah Suci adalah untuk beribadah, bukan berwisata. Oleh karena itu, siapkan segala sesuatunya: ilmu, spiritualitas, mental, dan fisik,” pesannya.
Ia juga menginformasikan adanya perubahan regulasi terkait petugas haji dalam kloter.
“Tahun ini ada perubahan komposisi petugas haji. Jika sebelumnya tim kesehatan terdiri dari tiga orang, maka tahun ini hanya satu orang yang akan mendampingi tiap kloter,” ungkapnya.
Dia berharap kegiatan manasik ini dapat membekali para jemaah dengan pemahaman yang mendalam serta kesiapan lahir dan batin dalam melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. (Abel)














