Bingkaiwarta, KUNINGAN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan melalui tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat telah melaksanakan kegiatan Informasi dan Edukasi melalui Talkshow tatap muka yang bertempat di RM Saung Gunung, kemarin.
Dalam kegiatan ini diadakan pemaparan materi dari tiga Narasumber, yaitu Kepala BNNK Kuningan Kombes Pol. Yaya Satyanagara, S.H., M.H., secara langsung, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Dr. H.M. Budi Alimudin., M.Si., MH., serta Ns. Asmadi, M.Kep., M. Kep., Sp. Kom selaku Tenaga Ahli Kesehatan Bidang Keperawatan dan Komunitas STIKes Kuningan. Adapun peserta dari kegiatan ini merupakan para Kepala Seksi Pemerintahan (KASIPEM) dari 32 Kecamatan di wilayah Kabupaten Kuningan.
Kepala BNNK Kuningan mengucapkan terimakasih kepada para peserta dan dapat mengikuti secara utuh serta berpartisipasi selama kegiatan tersebut berlangsung, sehingga dapat menjadi bekal dalam memberikan informasi dan edukasi P4GN. Ia juga menyampaikan slogan yang sedang didengung-dengungkan oleh BNN yaitu Indonesia Bersinar
.
Dalam paparannya, Kombes Pol. Yaya Satyanagara menyampaikan materi dengan tema Kebijakan dan Strategi P4GN untuk mewujudkan Kuningan Bersinar menuju Indonesia Bersinar.
“BNN mempunyai 4 strategi pendekatan dalam mewujudkan P4GN itu sendiri yaitu Hard Power Approach, Soft Power Approach, Smart Power Approach, dan cooporation,” ujar Kepala BNNK Kuningan.
Melalui keempat strategi tersebut, kata Yaya, BNN terus melakukan percepatan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap dan prekursor narkotika (P4GN).
Sementara itu, dalam paparan kedua, Kepala DPMD Kabupaten Kuningan Dr. H.M. Budi Alimudin menyampaikan materi dengan tema Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Dalam Pembangunan Desa.
Dijelaskan Budi, bahwa ketahanan keluarga anti narkoba diharapkan dapat menjadi suatu inovasi strategis dalam penguatan program P4GN, terutama sebagai suatu langkah implementasi penerapan program P4GN yang dapat diterima manfaatnya secara langsung oleh masyarakat secara umum dan keluarga untuk mewujudkan Kabupaten Kuningan bersinar menuju Indonesia Bersinar.
“Penanganan narkoba itu kewajiban kita semua, komitmen bersama, serta desa-desa sudah bisa mengalokasikan untuk penanganan program Desa Bersinar melalui pemberdayaan masyarakat desa. Untuk penanganannya sendiri, itu ada skala prioritas dan non prioritas,” jelas Budi.
Menurutnya, program prioritas ada terkait dengan penanganan stunting, miskin ekstrim, ketahanan pangan, dan hewani termasuk pernyataan modal pada BUMDes, dan untuk yang non prioritas itu termasuk dalam pemberdayaan masyarakat desa.
Ditempat yang sama, Asmadi menyampaikan materi tentang Trilogi Pencegahan Narkoba yang meliputi Bahaya penggunaan narkoba (penyebab, pencegahan, dan perawatannya) serta Aksi Desa Bersinar Kabupaten Kuningan.
Melalui kegiatan ini, BNNK Kuningan berharap pada para peserta yang mewakili 32 Kecamatan di Kabupaten Kuningan nantinya dapat bersama-sama menyusun rencana aksi Desa, agar Pencanangan Desa Bersinar di Wilayah Kuningan Tahun 2024 dapat terlaksana, sehingga tagline mewujudkan Kuningan bersinar menuju Indonesia bersinar dapat terwujud. (Abel/hms)














