Bingkaiwarta, GARAWANGI – Penyalahgunaan narkotika di Indonesia semakin meresahkan, bahkan telah menjangkau lingkungan pendidikan. BNNK Kuningan menyadari ancaman ini dan melakukan sosialisasi serta penyuluhan di beberapa sekolah di Kabupaten Kuningan selama Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
MPLS merupakan periode penting bagi siswa baru untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, bahaya narkotika perlu disampaikan selama MPLS sebagai upaya preventif untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba dan kesadaran pelajar terhadap risiko narkotika.
Kegiatan ini melibatkan Kepala BNNK Kuningan, Drs. Wuryanto Sugiri, bersama Tim P2M yang terdiri dari Ka Tim Pemberdayaan, Dedy Nuryadi, Ka Tim Pencegahan, Soni Sutrisno, dan Khairun.
“Penyuluhan ini berlangsung selama 3 hari, dimulai pada Senin 15 Juli 2024, di SMAN 1 Garawangi. Lalu, pada Selasa, 15 Juli 2024, kegiatan dilanjutkan di beberapa sekolah lainnya, termasuk MTs Hudayatul Falah, SMP Plus Miftahul Falah, SMP Yos Sudarso, SMK Auto Matsuda, SMKN 5 Kuningan, dan SMKN 1 Japara. Dan hari terakhir, hari ini Rabu 17 Juli 2024, penyuluhan dilaksanakan di SMAN 1 Cigugur, SMK PGRI Ciawigebang, dan SMAN 1 Kuningan,” tutur Kepala BNNK Kuningan, Drs. Wuryanto Sugiri kepada bingkaiwarta.co.id, Rabu (17/7/2024)
Menurut Wuryanto, guru dan kepala sekolah menyambut baik kegiatan ini karena siswa memerlukan pemahaman tentang bahaya narkoba agar tidak terjerumus. Penyuluhan mencakup cara agar generasi muda tidak terpengaruh oleh narkoba dan menjadi contoh positif di lingkungan sekitar. Jenis-jenis narkoba yang sangat berbahaya juga disampaikan.
“Tujuan diadakan penyuluhan ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pelajar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dampak buruk yang ditimbulkannya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, para penyuluh mengajak para pelajar untuk memilih pergaulan yang baik dan membangun komunikasi yang positif di keluarga dan lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara kontinyu untuk meningkatkan pemahaman tentang narkoba di kalangan pelajar khususnya di Kabupaten Kuningan,” kata Wuryanto. (Abel)
