banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Undang Pentolan Ormas Islam, Kadisporapar Sampaikan Permohonan Maaf

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan Dr. H. Toto Toharudin, M. Pd mengundang sejumlah pentolan ormas pergerakan keagamaan Islam di Ruang Aula Kantor Disporapar, Jl. Raya Ciloa, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Senin (25/10/2021).

Adapun pentolan ormas pergerakan Islam tersebut diantaranya H. Andi Budiman dari Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK), Ir. Toto Suripto Ketua Perhimpunan Praktisi Hukum Indonesia (PPHI) Kuningan, Dadan Somantri Indra Santana Ketua Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH), Ikhsan Marzuki Ketua Gerakan KITA Kuningan, Nana Mulyana Latif Sekjen PEKAT IB, Aris Risnandar dari Gerakan Anti Maksiat (GAMAS) Kuningan, Luqman Maulana dari Front Persaudaraan Islam (FPI) Kuningan, serta H. Kiki Al Farizzi dan Umbara dari Paguyuban Pariwisata Kuningan.

banner 728x250

Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, Dr. H. Toto Toharudin, M. Pd mengemukakan, maksud dan tujuan mengundang belasan ormas tersebut selain untuk bersilaturahmi dengan berbagai elemen dan tokoh masyarakat Kabupaten Kuningan, juga untuk menerima saran dan masukan dalam membangun pariwisata halal.

“Kami berharap adanya saran dan pandangan dari rekan rekan Ormas yang hadir disini untuk mewujudkan cita cita wisata halal di Kuningan,” ucapnya.

Selain itu, pertemuan ini juga, kata Toto, menjadi sarana tabayyun antara pihak Disporapar kepada masyarakar terkait pelaksanaan Festival Waduk Darma yang beberapa hari ini menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Kuningan.

“Kami atas nama Disporapar mohon maaf yang sebesar sebesarnya bilamana dalam pelaksanaan Festival Waduk Darma atau dalam kinerja kami ada kekhilafan diluar sepengetahuan saya,” ungkap Toto.

Diakui Toto, kesalahan yang pasti ada di pihaknya, dan itu merupakan resiko jabatan yang diembannya, karena menurutnya tidak ada prajurit yang salah.

“Saya terima teguran dan saran agar ada perbaikan untuk kedepannya. Kita juga sebenarnya ada tagline Indah Wisatanya Damai Warganya,” ujarnya.

Ia juga mengakui, bahwa pihaknya mempunyai tugas untuk meminimalisir hal hal jelek di sektor pariwisata dengan visi Agamis yang dimiliki Kabupaten Kuningan.

“Semoga ini menjadi titik awal kebangkitan pariwisata Kuningan dengan norma norma yang ada. Namun, kita juga tidak berani menjamin karena sebagai manusia masih ada batasan,” harapnya.

Sementara itu, pentolan Ormas dari Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Kuningan, Dadan Somantri Indra Santana mengapresiasi atas sikap Ksatria Kadisporapar yang telah mengakui kelalaiannya dan juga telah meminta maaf.

“Kami menghargai atas sikap ksatria Kadisporapar atas kelalaian yang telah dilakukannya. Namun hal itu tidaklah mudah dipahami oleh masyarakat yang mengikuti perkembangan masalah tersebut,” jelas Dadan.

Dadan mengatakan, permohonan maaf yang disampaikan oleh Kadisporapar merupakan bentuk konsekwensi perbuatan atas kelalaiannya. Namun apabila kesalahan itu berada pada norma agama, perda maupun aturan lainnya, Ia sebagai masyarakat Darma meminta kepada para penegak hukum atau penegak perda harus memberikan sanksi terhadap penyelenggara Festival Waduk Darma.

“Kami menuntut kepada para penegak aturan baik Polri maupun Sipil untuk memproses perbuatan yang telah melanggar aturan dengan tidak pandang bulu sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tandas Dadan.

Selain itu, Dadan juga menuntut kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan yang maksimal terhadap kegiatan kegiatan di masyarakat agar tidak menimbulkan persoalan yang dapat meresahkan/merugikan masyarakat sebagai bentuk Perlindungan Hukum terhadap masyarakat. (Abel Kiranti)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!