Bingkaiwarta, KUNINGAN – Rara Baraspatih (16), yang diusir oleh Tantenya di Baturaja, Bandar Lampung akibat menolak pindah agama, dan kini berada di Polsek Cigugur, mendapat perhatian khusus dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Dr H Toto Toharudin. Didampingi istri, Kadinsos langsung menemui Rara di Polsek Cigugur, Minggu (4/5/2025).
Tampak Rara sedang tertidur dengan wajah pucat pasi di sebuah ruangan Mapolsek Cigugur. Ia pun terbangun. Setelah mengobrol ringan, Kadinsos menyatakan akan memberikan perlindungan sementara, sekaligus membantu proses pencarian keluarga yang masih tersisa di Kuningan. Yang Rara sendiri, tidak tahu alamatnya dimana.
“Rara kini berada dalam pengawasan dan pendampingan kami Dinas Sosial Kuningan. Kami pastikan membantu mencari alamat keluarganya yang tersisa di Kuningan. Ada nenek dan pamannya, hanya Rara tidak tahu alamatnya dimana,” ucap Kadinsos Toto Toharudin.
Melihat kondisi Rara yang memprihatinkan, Kadinsos pun membawa Rara ke rumahnya. “Rara kami bawa ke rumah, karena anak ini butuh ketenangan, harus dipulihkan fisik dan fsikisnya, mau ada pendampingan psikolog dulu. Insya Allah keluarganya segera diketemukan dalam waktu kurang dari 24 jam,” ungkapnya saat di hubungi bingkaiwarta.co.id
Ia mengimbau kepada masyarakat Kuningan yang mengenal atau memiliki informasi tentang Ibu Askinah atau Bapak Wawing agar segera menghubungi Dinas Sosial atau Polsek Cigugur untuk mempercepat proses reunifikasi keluarga.
“Kami mohon doa dan bantuan masyarakat. Rara adalah anak bangsa yang sedang mencari pelukan keluarganya yang tersisa. Kami tidak ingin Rara kehilangan harapan,” pungkas Toto.
Diketahui sebelumnya, Rara Baraspatih (16), pelajar SMA kelas 2 asal Desa Unit 6 Kota Baturara, Bandar Lampung, mendadak berada di Kabupaten Kuningan dalam kondisi kebingungan. Gadis yatim ;piatu ini, lalu diantar oleh warga Desa Gunung Keling, Cigugur, Kuningan, ke Markas Polsek CIgugur, MInggu (4/5/2025), pukul 07.00 WIB.
Orang tua kandung gadis remaja ini adalah Sudarto dan Asmawati, tinggal di Jakarta. Tapi kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan. Dari usia 9 tahun, Rara ikut bersama tantenya di Lampung sampai saat ini sudah SMA kelas 2.
Kemarin pagi, Rara kabur dari Lampung dengan alasan tantenya mengajak masuk ke Agama Hindu karena tantenya keturunan Bali. Namun gadis remaja Rara menolak dan disuruh pergi dari Lampung.
Bingung diusir mau kemana, Rara teringat punya nenek bernama Askinah dan Paman bernama Wawing yang tinggal di Kabupaten Kuningan. Sayang, remaja tersebut tidak ingat nama alamat tempat tinggal neneknya di Kuningan.
Tiba di Kuningan Ia kebingungan, hingga diantar warga Gunung Keling ke Polsek Cigugur untuk segera mendapat bantuan. (Abel)














