Bingkaiwarta, INDRAMAYU – Aksi damai yang digelar Aliansi Topi Jerami (ATJ) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTNU Indramayu di halaman Kantor Perumdam Tirta Dharma Ayu, Kamis (14/8/2025), berubah tegang saat massa mendesak transparansi rekrutmen pegawai dan peningkatan kualitas layanan air bersih.
Sekitar 40 peserta aksi, dipimpin Rizky Fajarreza dan Faid, melakukan longmarch dari Tugu Perjuangan menuju kantor PDAM di Jalan Letjend. Suprapto. Dengan membawa simbol unik berupa bendera bajak laut “One Piece”, mereka menyerukan berbagai tuntutan, termasuk pengusutan dugaan suap rekrutmen hingga Rp150 juta per orang serta kritik terhadap kualitas air yang dinilai buruk.
Ketegangan meningkat saat terjadi gesekan antara massa dan aparat gabungan TNI-Polri, mengakibatkan satu orang peserta aksi diamankan. Kekecewaan massa memuncak karena Plt. Direktur Utama PDAM tidak menemui mereka. Massa pun mencoba menerobos pagar dengan mendorong mobil komando.
Sekitar pukul 15.35 WIB, Manajer Humas PDAM, Sutoni, keluar menemui pengunjuk rasa. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Plt. Dirut dan mengajak semua pihak menyelesaikan persoalan lewat jalur hukum. Namun, ajakan tersebut tak meredakan emosi peserta aksi.
Massa kemudian meninggalkan kantor PDAM dan memblokade jalan di Bundaran Mangga sambil meneriakkan slogan politik keras: “Gulingkan pemerintah yang korup dan menyengsarakan rakyatnya!” Aksi juga diwarnai pembakaran ban di depan pagar betis aparat.
ATJ menuding adanya pemukulan terhadap sejumlah peserta dan merilis pernyataan resmi di media sosial. Mereka mengancam akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar, menyasar PDAM dan Polres Indramayu. Aksi berakhir pukul 16.14 WIB, namun panasnya situasi Kamis siang itu menjadi perbincangan hangat di kalangan warga. (Taufik)
