Bingkaiwarta, CIREBON – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan masa yang tergabungan pada pengemudi ojek online (ojol) dan pelajar di Kota Cirebon berakhir ricuh.
Unjuk rasa yang tersebut digelar, sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya seorang pengemudi ojol di Jakarta beberapa waktu lalu.
Massa yang bergerak menuju Mapolresta Cirebon, melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum, seperti pos polisi dan kantor Polsek Sumber.
Kericuhan semakin memanas saat massa tiba di Mapolresta Cirebon. Bentrokan dengan aparat kepolisian tak terhindarkan.
Massa melempari petugas dengan batu, sementara polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Tak puas, massa kemudian melanjutkan aksi ke Gedung DPRD Kabupaten Cirebon yang lokasinya tak jauh dari Polresta.
Setibanya di kantor wakil rakyat itu, massa langsung merusak fasilitas mulai dari bagian depan hingga ke dalam ruang fraksi.
Situasi kian tak terkendali lantaran tidak ada pengamanan dari kepolisian. Hanya beberapa anggota TNI yang berusaha menenangkan massa, namun gagal.
Massa justru semakin beringas dan melakukan pembakaran di salah satu ruangan sisi kanan gedung DPRD. Api sempat membesar dan memunculkan asap hitam pekat, namun berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar sehingga tidak merembet ke ruangan lain.
Selain pembakaran, aksi juga diwarnai penjarahan. Sejumlah barang berharga di dalam gedung DPRD raib, mulai dari televisi, komputer, pengeras suara, lukisan, kursi, hingga besi pagar di halaman depan.
Tak hanya itu, taman-taman yang berada di kompleks perkantoran Pemda Kabupaten Cirebon pun rusak parah akibat ulah massa.
Kondisi di sekitar Gedung DPRD Kabupaten Cirebon masih mencekam. Aparat kepolisian dan TNI disiagakan untuk mengantisipasi kerusuhan susulan. (ARL)
