Bingkaiwarta, KUNINGAN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan terus memperkuat langkah nyata dalam perang melawan narkoba. Kali ini, Desa Jalaksana, Kecamatan Jalaksana, menjadi fokus utama dalam Operasi Terpadu yang digelar Jumat (7/11/2025) pagi.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Polsek Jalaksana, Satresnarkoba Polres Kuningan, Koramil Jalaksana, Satpol PP Kabupaten Kuningan, hingga aparat desa dan Kecamatan Jalaksana.
Operasi yang berlangsung sejak pagi ini menandai babak baru dalam upaya mewujudkan desa bersih narkoba di Kabupaten Kuningan. Kepala BNNK Kuningan, Agus Mulya, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, melalui Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol M. Arief Ramdhani.
“Operasi ini bukan hanya sebatas razia, tetapi langkah strategis dan kolaboratif lintas sektor untuk membangun kesadaran masyarakat serta memutus rantai penyalahgunaan narkoba dari tingkat paling bawah,” ujar Agus Mulya disela kegiatan.
Tim gabungan menargetkan 3 titik strategis di Desa Jalaksana, dengan prioritas pada dua rumah kos yang sebelumnya disinyalir menjadi tempat beroperasinya bandar narkoba. Lokasi tersebut menjadi perhatian khusus karena pernah tercatat dalam laporan masyarakat dan hasil pemetaan BNNK Kuningan sebagai titik rawan peredaran gelap.
Selain dua kos tersebut, razia juga menyasar beberapa titik pemukiman dan fasilitas umum yang selama ini dicurigai sebagai lokasi transaksi narkoba terselubung. Petugas mendatangi rumah-rumah warga di wilayah padat penduduk serta sejumlah titik strategis yang ditetapkan berdasarkan hasil penyelidikan lapangan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Operasi Terpadu di Desa Jalaksana diikuti 20 personel BNNK Kuningan serta dukungan penuh dari Satresnarkoba Polres Kuningan, Polsek Jalaksana, Koramil 0615-11, Satpol PP Kuningan, dan aparat desa. Razia terfokus di tiga lokasi utama yakni RT 01, RT 03, dan RT 19.
Dari hasil pantauan langsung di lapangan, petugas melakukan pemeriksaan tes urine terhadap 15 orang yang berada di sekitar lokasi razia. Hasilnya, 10 orang dinyatakan negatif atau bersih dari narkoba, sementara 1 orang positif mengandung tramadol. Selain itu, terdapat 4 orang yang terindikasi penyalahgunaan dan akan menjalani assessment lebih lanjut oleh tim BNNK Kuningan.
Mereka yang teridentifikasi di antaranya berinisial NS (27) yang dinyatakan positif tramadol, serta empat orang terindikasi yakni MR (22), DM (21), BD (24), dan IM (23). Berdasarkan data awal, kelima orang tersebut diketahui mayoritas berasal dari luar Pulau Jawa, dan beberapa di antaranya merupakan pendatang yang bekerja sementara di sekitar wilayah Kecamatan Jalaksana.
Kepala BNNK Kuningan menegaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata dari sinergi antarlembaga di tingkat daerah. “Kami bekerja sama dengan kepolisian, TNI, Satpol PP, serta perangkat desa untuk memastikan bahwa upaya ini bukan hanya penindakan, tetapi juga pembinaan. Mereka yang terindikasi akan kami assessment, kami bantu agar tidak kembali terjerumus,” jelas Agus.
Selain razia dan tes urine, petugas juga melakukan sosialisasi tentang bahaya narkotika kepada warga sekitar. Kegiatan edukasi dilakukan dengan cara tatap muka langsung di beberapa titik, dibarengi pembagian brosur, poster, dan panduan singkat untuk keluarga agar bisa mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba di lingkungan terdekat.
Camat Jalaksana yang turut hadir dalam operasi mengatakan, kolaborasi seperti ini menjadi bukti nyata bahwa perang terhadap narkoba tidak bisa hanya dilakukan satu pihak. “Kami ingin membangun kesadaran kolektif. Tidak ada desa yang benar-benar bersih narkoba tanpa keterlibatan masyarakatnya sendiri,” ungkap Camat.
Kegiatan razia di Desa Jalaksana disambut positif oleh masyarakat. Sejumlah warga mengaku lega karena selama ini mereka khawatir dengan meningkatnya aktivitas mencurigakan di sekitar tempat kos. “Kami sering lihat banyak tamu datang malam-malam, tapi tidak tahu pasti apa yang terjadi. Sekarang kami merasa lebih aman,” ujar seorang warga RT 03 yang enggan disebutkan namanya.
BNNK Kuningan menegaskan akan menindaklanjuti hasil operasi dengan langkah pembinaan dan asesmen terhadap warga yang terindikasi penyalahgunaan. “Kami tidak ingin hanya menindak, tetapi juga menyembuhkan. Prinsip kami adalah humanis, namun tegas. Yang bersalah akan ditindak, tapi yang bisa dibina akan kami dampingi,” kata Agus Mulya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan memperkuat sistem pemantauan di lapangan dengan dukungan aparat desa serta tokoh masyarakat. Posko aduan masyarakat akan dibuka agar warga dapat melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba secara cepat dan aman.
BNNK Kuningan berharap, kegiatan ini menjadi titik awal dari perubahan besar di Desa Jalaksana. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berjalan sebagai bukti nyata sinergi aparat lintas sektor dalam mewujudkan desa bersih narkoba.
Dengan dukungan penuh dari Polres, Polsek, Koramil, aparat desa, camat, dan Satpol PP, BNNK Kuningan optimistis bahwa program ini akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat.
“Harapan kami, Desa Jalaksana tidak hanya bebas narkoba, tetapi juga menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh warganya,” pungkas Agus Mulya, menutup kegiatan operasi terpadu. (Abel)














