Bingkaiwarta, KUNINGAN – Pemkab Kuningan menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran rokok ilegal dengan memusnahkan jutaan batang rokok selundupan. Langkah tegas ini bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga upaya melindungi ekonomi negara dan kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan, bekerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Cirebon, telah memusnahkan 7.233.417 batang rokok ilegal, Senin (17/11/2025). Pemusnahan ini merupakan hasil penindakan di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon Kota/Kabupaten, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) selama periode Juni hingga Agustus 2025.
Pemusnahan simbolis dilakukan di halaman Pemda Kuningan dengan membakar 60 ribu batang rokok, disaksikan oleh berbagai pejabat daerah. Sisanya dimusnahkan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Cirebon.
Kepala Kanwil DJBC Jawa Barat, Finari Manan, mengungkapkan bahwa nilai total barang dari penindakan ini mencapai Rp 10.741.624.245, dengan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp 5.396.192.082. “Modus operandi yang ditemukan antara lain melalui targeting, perlintasan, barang kiriman perusahaan jasa titipan, dan operasi pasar di toko atau warung,” ujar Finari.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menegaskan bahwa peredaran rokok ilegal bukan hanya pelanggaran fiskal, tetapi juga bentuk penggerusan terhadap kemandirian ekonomi daerah. Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Bea Cukai dalam memberantas peredaran barang kena cukai ilegal.
“Pemusnahan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas daerah di Ciayumajakuning agar pengawasan menjadi semakin efektif. Masyarakat diimbau untuk tidak membeli atau mengedarkan rokok ilegal yang melanggar aturan,” kata Bupati Dian.
Dengan pemusnahan jutaan batang rokok ilegal ini, Kuningan mengirimkan pesan jelas bahwa tidak ada tempat bagi aktivitas ilegal yang merugikan negara dan masyarakat. Sinergi antara pemerintah, Bea Cukai, dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat dan tertib. (Abel)












