Bingkaiwarta, GARAWANGI – Kabupaten Kuningan terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing mangga melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) yang digelar di Balai Desa Kutakembaran, Kecamatan Garawangi, Jumat (21/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan para pakar, praktisi, serta perangkat daerah untuk mendorong tata kelola budidaya mangga yang lebih modern, higienis, dan berkelanjutan.
Bimtek dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, beserta jajaran Bidang Hortibun dan UPTD KPP Garawangi. Turut hadir Ketua Tim Sub Sektor Buah dan Hias Dinas TPH Provinsi Jawa Barat, Astutiningsih, Peneliti PKHT sekaligus Dosen Faperta IPB, Dr. Endang Gunawan, Kepala Desa Kutakembaran, Anton Wiradijaya; serta petani mangga dari berbagai kecamatan.
Dalam arahannya, Dr. Wahyu menegaskan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar sebagai daerah sentra mangga, khususnya di wilayah timur dan utara. Ia juga menekankan pentingnya penerapan GAP, penguatan manajemen budidaya, serta pelatihan pengolahan hasil mangga agar produk semakin bernilai dan mampu bersaing.
“Pada Bimtek ini, peserta menerima materi komprehensif mengenai penerapan GAP, meliputi kelayakan lahan dan sanitasi kebun, penggunaan benih unggul terverifikasi, pemupukan tepat, pengendalian hama terpadu ramah lingkungan, serta penanganan pascapanen yang benar,” jelas Wahyu.
Sebagai bentuk dukungan nyata, diserahkan bantuan sebanyak 266 bibit pohon mangga serta 30 liter Pupuk Organik Cair (POC) dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Jawa Barat.
Wahyu juga mendorong pengembangan produk olahan mangga seperti dodol, puree, sirup, dan keripik untuk menciptakan nilai tambah bagi petani.
“Dengan penerapan GAP dan dukungan dari berbagai pihak, mangga Kuningan diharapkan semakin dikenal dan diminati di pasar domestik maupun internasional,” tutupnya. (Abel)














