Bingkaiwarta, CIREBON – Seorang ibu asal Surabaya berinisial WS (46) mengalami nasib tragis setelah menjadi korban penipuan dan perampokan dengan total kerugian mencapai Rp 2,1 miliar oleh seorang pria asal Desa Kalikoa Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Bahkan WS menyampaikan surat terbuka kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan berharap mendapatkan bantuan dan keadilan atas peristiwa yang menimpanya.
WS mengungkapkan kisah pilunya dalam sebuah pertemuan bersama sejumlah wartawan. Ia menjelaskan bahwa peristiwa bermula pada 11 September 2024, saat dirinya transit di Jakarta sebelum bertolak ke Sydney untuk mengikuti acara marathon dan menonton konser Bruno Mars. Kala itu, ia dan adiknya menginap di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Pusat.
Saat beraktivitas di tempat fitness apartemen, WS didatangi seorang pria berkulit hitam yang mengaku baru datang dari Prancis. Pria tersebut berusaha berkenalan dan meminta kontak WhatsApp, Karena merasa tidak ada yang mencurigakan dan menilai pria itu sebagai pendatang yang membutuhkan teman di Indonesia, WS akhirnya memberikan nomor teleponnya.
Dalam kurun waktu empat bulan, pria tersebut berhasil membangun kedekatan dengan WS hingga delapan kali pertemuan. Pelaku diduga menggunakan modus manipulasi psikologis, cerita dramatis, dan informasi palsu untuk mendapatkan kepercayaan korban.“Hanya karena satu kesalahan saya memberikan nomor telepon, semuanya berubah. Dalam empat bulan, ia berhasil merampok saya sebesar Rp 2,1 miliar,” ucap WS dengan suara bergetar saat konferensi pers pada Senin (8/12/2025).
Menurut WS, pelaku mengaku membutuhkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk bisnis dadakan bersama teman sesama pegawai UNICEF sesuai pengakuannya. Korban, yang terperdaya rayuan dan rekayasa cerita pelaku, bahkan sampai menjual rumahnya untuk mengumpulkan dana tersebut.
Setelah dana terkumpul, pelaku meminta WS berangkat ke Jakarta dengan alasan akan bertemu mitra bisnis. Namun sesampainya di Jakarta, WS dan pelaku dijemput sekelompok pria diduga komplotan pelaku. Dalam perjalanan, WS mengaku melihat pelaku seperti bekerja sama dengan komplotan tersebut.“Mobil kami berhenti, saya melihat ada seseorang menodongkan pistol ke kepala saya, 2 orang ojek datang mengambil koper saya yang berisi uang, Semua seperti sudah diatur,” terang WS.
Setelah kejadian, WS melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Pusat pada 14 Januari 2025. Dalam proses pencariannya, WS mengaku berhasil menemukan alamat keluarga pelaku di Cirebon. Ia juga berhasil bertemu istri dan mertua pelaku, yang merupakan keluarga pengusaha perikanan ternama di kota tersebut. Menurut pengakuan WS, istri pelaku bahkan mengakui telah menerima uang hasil kejahatan pelaku, namun dana tersebut disebut telah digunakan untuk membayar utang.“Saya sampai bersujud memohon agar keluarga pelaku mengembalikan uang saya. Mereka orang mampu. Tapi mereka tidak mau membantu, Nomor saya diblokir, komunikasi ditutup,” ucapnya.
WS juga menyebut apartemen tempat pelaku beroperasi dan mencari korban merupakan milik mertuanya.
Putus asa dan merasa kehabisan upaya, WS akhirnya membuat surat terbuka untuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia berharap perhatian langsung dari pemerintah karena proses hukum yang berjalan belum memberikan titik terang.“Pak Dedi adalah harapan terakhir saya. Kalau beliau tidak membantu, saya tidak tahu harus ke mana lagi,” ujar WS dengan mata berkaca-kaca.
WS berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas, pelaku ditangkap, dan uang hasil jerih payahnya bisa kembali. (ARL)














