Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kepariwisataan menjadi salah satu faktor penting yang mendukung terhadap pendapatan anggaran daerah. Berawal dari “Sidaraja”, lahir gagasan wisata sejarah dan budaya Kabupaten Kuningan menjadi konsep menggerakan ekonomi lokal berbasis kerakayatan.
Hal itu diungkapkan oleh Raden Nana Mulyana Latief selaku Tokoh Pendidikan dan juga sebagai pendiri Sekolah Penerbangan pertama di Kabupaten Kuningan, Minggu (20/2/2022) kepada bingkaiwarta.co.id.
Ia mengatakan, konsep gagasan terkait Wisata Sejarah Budaya Kabupaten Kuningan terus dilanjutkan apalagi terkait dengan tujuan mensejahterakan ekonomi masyarakat Kabupaten Kuningan. Menurutnya, diperlukan adanya sebuah event budaya yang mengangkat kearifan lokal masyarakat Kabupaten Kuningan sehingga bisa menjadi potensi dan agenda tahunan.
“Saat ini event tersebut masih dalam proses perencanaan, yang pasti acara tersebut akan mengangkat salah satu tradisi kebudayaan Kabupaten Kuningan dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” ujar Nana.
Lanjutnya lagi, kata Nana, ditengah event tersebut pihaknya akan melakukan launching buku terkait sejarah dan kebudayaan Kabupaten Kuningan yang ditulis oleh Raden Nana Mulyana Latief dan Raden Hamzaiya dengan mengangkat salah satu tokoh muslim yang ada di Desa Kapandayan, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan.
Sementara, menurut Sekretaris Buhun Santana Kesultanan Cirebon, Raden Hamzaiya, hal ini didasari karena mata rantai dari pengembangan kepariwisataan cenderung kompleks, baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu, setiap daerah berkepentingan untuk memacu daya tarik kepariwisataan sehingga menjadi daerah tujuan wisata yang mampu menggerakan basis ekonomi lokal yang bersifat kerakyatan.
“Saya sangat mengapresiasi kepada tokoh masyarakat Kabupaten Kuningan, serta semangatnya dalam mewujudkan nilai sejarah, tradisi dan budaya yang dapat memberikan manfaat bagi setiap lapisan masyarakat,” ungkap Hamzaiya. (Abel Kiranti)
