Bingkaiwarta, KUNINGAN – Inspektur Kabupaten Kuningan Drs. Deniawan menjelaskan terkait adanya anggaran pemeliharan GOR Ewangga senilai Rp100 juta, seperti yang disebutkan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda disalah satu media online.
“Sebetulnya Disporapar ini sejak hari Kamis minggu kemarin bersama beberapa SKPD yang lain sedang diaudit ketaatan reguler. Biasa, setiap tahun. Kebetulan untuk Disporapar kemudian Dinas Kearsipan, Diskominfo, dan Kesbang, itu masuk diputaran kedua. Jadi, sampai hari ini masih dilakukan audit ketaatan oleh tim dari kami,” jelas Deni saat ditemui bingkaiwarta.co.id, Selasa (2/11/2021).
Terkait dengan anggaran pemeliharaan GOR Ewangga, Deni mengatakan, sebagai inspektur, Ia belum mendapat laporan dari tim. Karena laporan yang akan disusun dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) itu tidak parsial. Nanti secara keseluruhan. “Nanti kita akan ketahui apakah kegiatan ini atau anggaran ini sudah dilaksanakan atau belum, itu nanti dari LHP yang akan disampaikan oleh tim kepada insfektur untuk disampaikan kepada bupati,” ujarnya.
Sampai hari ini, Ia belum menerima hasil pemeriksaan dari tim. Masih on proses sampai hari Kamis, minggu ini. “Jadi kami belum menerima laporan,” imbuhnya.
Dikatakan Deni, nanti tim akan memberikan Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP) dan NHP itu nanti dikonfirmasi sama tim kepada kepala SKPD tentang rencana temuannya. Kalau sudah ACC, baru keluarkan LHP.
Dilansir dari inilahkuningan.com, panasnya perseteruan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda dengan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Dr. Toto Toharudin berawal dari kritikan Wabup Ridho atas ketidakhadirannya perwakilan Disporapar pada saat Penutupan Turnamen Bola Voli Perwosi Cup, di GOR Ewangga pada Sabtu (31/10/2021), dan merembet ke pemeliharaan fasilitas GOR mulai dari lampu GOR yang sudah pada mati, lantai yang pada bolong, toilet, westafle yang pada rusak, dan terakhir pada anggaran pemeliharaan.
“GOR itu sering disewakan, kemana uang sewanya? Bukannya uang sewa itu untuk pemeliharaan?,” tanya Wabup.
Kadisporapar Kuningan Dr. Toto Toharudin meminta maaf atas ketidakhadirannya pada acara Penutupan Turnamen Bola Voli Perwosi Cup. Diakuinya, itu bukan hal yang disengaja. Tetapi karena memang tidak ada undangan.
“Soal rusaknya fasilitas GOR, kata Toto, itu tidak ada anggaran APBD untuk pemeliharaan. Maka tolong dibantu dana pemeliharaan. Dalam masa pandemi tidak ada pemasukan ke GOR,” ujar Toto berkilah.
Pernyataan Toto, membuat geram Wabup. Wabup membantah dan sebut Kadisporapar bohong. Dijelaskan wabup, kalau tahun 2021 ada anggaran pemeliharaan GOR, Open Space Galery sebanyak Rp.100 juta. Anggaran itu, terlapor di Inspektorat dan sudah terlaksana 100%. (Abel Kiranti)