Bingkaiwarta, JALAKSANA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Pelatihan Teknologi Tepat Guna, di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri Sembawa, Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana, kemarin. Acara pelatihan ini menghadirkan berbagai teknologi dan inovasi terbaru hasil riset para periset dari BRIN, yang diharapkan mampu mendukung kemajuan sektor pertanian di wilayah Kabupaten Kuningan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr. Wahyu Hidayah menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atas terselenggaranya pertemuan yang menandakan perhatian Pemerintah Pusat terhadap sektor pertanian di Kabupaten Kuningan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pengembangan pertanian di Kuningan mendapatkan dukungan berkelanjutan dari BRIN, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petaninya.
“Pertemuan kali ini menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kuningan terus dipantau dan diperhatikan. Kami berharap BRIN dapat melakukan uji coba inovasi dan pemanfaatan teknologi baru di Kabupaten Kuningan demi meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian kita,” ucap Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menuturkan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki core business di bidang pertanian, terutama pada komoditas ubi jalar. “Daerah kami bahkan menjadi acuan penentuan harga ubi jalar di Provinsi Jawa Barat dan saat ini memiliki tujuh varietas ubi lokal unggulan. Diharapkan, kolaborasi dengan BRIN dapat semakin mendukung pengembangan potensi pertanian di Kuningan, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Kelompok Wanita Tani (KWT) serta komunitas petani lainnya,” tuturnya.
Wahyu pun menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi tepat guna dalam mengoptimalkan hasil pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa. “Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para petani, khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam KWT Sri Mandiri Sembawa, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil olahan pertanian, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian,” ungkap Wahyu.
Dengan adanya dukungan dari BRIN, pelatihan ini menjadi salah satu wujud kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga riset nasional dalam memperkuat sektor pertanian daerah.
Dalam kegiatan tersebut KWT Sri Mandiri diberikan mesin Drum dryer dari BRIN. Mesin drum dryer atau rotary dryer berfungsi untuk mengeringkan bahan padatan, seperti tepung, granul, atau butiran. Mesin ini bekerja dengan cara memasukkan bahan ke dalam drum yang berputar dan dipanaskan secara terus menerus. Drum dryer antara lain diaplikasikan pada pengeringan produk pangan seperti, susu, makanan bayi, sereal, buah dan sayuran, pure kentang, pati masak, dan lain-lain.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh para anggota KWT Sri Mandiri Sembawa. Melalui peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi tepat guna, para anggota KWT diharapkan dapat menjadi pelopor dalam penerapan inovasi di bidang pertanian dan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kuningan.
Koordinator Pelaksana Fungsi UMKM Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Aswin Firmansyah berharap, agar hasil riset inovasi yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi pengguna. Dan penerima manfaat dapat merawat serta memanfaatkan mesin yang telah diberikan tersebut. (Abel)