Bingkaiwarta, BANDUNG – Desa Bandung di Kabupaten Pandeglang kini bersinar sebagai salah satu Kampung Reforma Agraria terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Penghargaan ini bukan hanya soal sertifikat tanah, tetapi tentang bagaimana reforma agraria telah mengubah wajah desa, menghidupkan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja, menjelaskan bahwa tanah yang dulunya hanya semak belukar kini menjadi sumber kehidupan. Melalui kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), lahan-lahan bersertifikat dikelola menjadi Desa Wisata Bukit Sinyonya yang menarik.
Dukungan dari Kementerian ATR/BPN melalui program Kampung Reforma Agraria semakin memperkuat potensi desa. Berbagai kelompok masyarakat seperti kelompok perikanan, sadar wisata, kopi, dan anyaman pandan dibentuk dan ditingkatkan kapasitasnya.
Direktur BUMDes Desa Bandung, Syaifullah, menambahkan bahwa program ini sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Sejak dibuka pada tahun 2023, Desa Wisata Bukit Sinyonya telah menarik lebih dari 10 ribu pengunjung yang dapat menikmati keindahan alam, belajar mengolah kopi puhu, membuat anyaman pandan, dan membudidayakan ikan mas Sinyonya.
Desa Bandung membuktikan bahwa reforma agraria bukan hanya tentang sertifikat, tetapi tentang bagaimana sertifikat tersebut menjadi kunci untuk membuka potensi, menggerakkan ekonomi, dan menumbuhkan kebanggaan warga desa. (Abel/hms)
