Bingkaiwarta, KUNINGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan mengambil langkah progresif dalam program pembinaan kemandirian. Melalui Seksi Kegiatan Kerja, Lapas ini tengah merancang program pelatihan keterampilan Coir Shade, memanfaatkan sabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi bagi warga binaan.
Rapat koordinasi internal yang digelar hari ini menjadi titik tolak perumusan strategi pembinaan produktif. Program ini tidak hanya fokus pada kegiatan kerja, tetapi juga pemberdayaan dan peningkatan keterampilan agar warga binaan siap kembali ke tengah masyarakat dengan bekal yang mumpuni.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, menjelaskan alasan pemilihan Coir Shade. “Sabut kelapa memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan serta relevan dengan potensi lokal. Program ini akan mengajarkan teknik dasar hingga lanjutan dalam mengolahnya menjadi produk bernilai jual,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Langkah strategis ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Lapas Kuningan untuk membina narapidana secara holistik, mencakup pembinaan kepribadian dan kemandirian. Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya membekali warga binaan dengan keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan semangat positif untuk berkontribusi setelah bebas nanti.
Program Coir Shade direncanakan akan dimulai pekan depan, menargetkan 60 warga binaan yang telah memenuhi syarat administratif dan perilaku. Lapas Kuningan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pembinaan, mewujudkan re-integrasi sosial, dan menegaskan peran Lapas sebagai pusat pembinaan, bukan sekadar tempat pembatasan. (Abel)














