Bingkaiwarta, DARMA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI) melakukan verifikasi lapangan terhadap Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, yang berhasil masuk tiga besar Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) tahun 2025.
Juri LDWN Kategori II, Rini, menjelaskan verifikasi ini merupakan sesi terakhir sebelum pengumuman peringkat juara. Bersama tim, ia meninjau langsung potensi wisata di Desa Jagara pada Rabu (9/7/2025) sore.
“Verifikasi lapangan ini untuk melihat kesesuaian antara materi presentasi yang disampaikan Kepala Desa dan Direktur BUMDes Jagara dengan kondisi nyata di lapangan. Bisa saja kami menemukan hal-hal yang menambah poin atau justru mengurangi,” ujarnya kepada bingkaiwarta.co.id usai mengelilingi Waduk Darma.
Rini menambahkan, hasil verifikasi ini akan dibawa dalam rapat pleno dewan juri sebelum diputuskan posisi Desa Jagara di antara tiga besar nasional.
Total peserta LDWN tahun ini mencapai lebih dari 1000 desa. Dari jumlah tersebut, disaring menjadi 15 besar untuk tahap pertama, lalu masuk ke tahap presentasi, hingga akhirnya terpilih 3 besar yang kini menjalani verifikasi penentuan peringkat.
Menurut Rini, terdapat beberapa indikator utama penilaian LDWN, yaitu:
1. Kelembagaan Desa Wisata
Meliputi struktur organisasi pengelolaan desa wisata, regulasi, serta hubungan dan komitmen pemerintah desa dan pemerintah daerah terhadap pengembangan wisata.
2. Keberlanjutan Ekonomi
Bagaimana pengelolaan desa wisata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk kontribusi terhadap PADes dan pemberdayaan UMKM.
3. Sosial Budaya
Penilaian terhadap pengelolaan desa wisata yang tidak menimbulkan konflik sosial, melainkan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap desa wisatanya.
4. Ramah Lingkungan
Pengelolaan wisata yang menjaga kelestarian lingkungan sekitar, terutama Desa Jagara yang memiliki danau sehingga pengelolaannya tidak berdampak negatif terhadap ekosistem.
Berdasarkan hasil wawancara dan peninjauan lapangan, Rini menilai Desa Jagara memiliki potensi kuat dan inovasi baik dalam pengelolaan wisata, dengan kolaborasi harmonis antara pemerintah desa dan BUMDes. Bahkan, BUMDes Jagara dilaporkan telah berkontribusi pada PADes hingga lebih dari Rp500 juta.
“Melihat inovasi dan pengelolaannya, Desa Jagara bisa direkomendasikan sebagai role model di Kabupaten Kuningan yang layak direplikasi desa-desa lainnya,” katanya.
Desa Jagara bukan satu-satunya desa wisata berprestasi di Kuningan. Dua tahun lalu, Desa Wisata Kaduela meraih juara kedua LDWN, sedangkan Desa Cibuntu menempati peringkat kelima pada 2024.
“Semoga tahun ini Desa Jagara dapat meraih juara pertama di tingkat nasional,” harap Rini.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Kabupaten Kuningan, Rita Yunia Pratilina, turut mengapresiasi capaian Desa Jagara yang masuk tiga besar LDWN 2025.
“Ini sangat luar biasa. Magnet Desa Jagara bukan hanya pada keindahan alamnya, tetapi juga karena mampu menghidupkan UMKM sehingga berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Semoga Desa Jagara menjadi juara satu tahun ini,” ujarnya. (Abel)
