Bingkaiwarta, KUNINGAN — Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2025, Pemerintah Kabupaten Kuningan terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi. Salah satunya melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) bertajuk Padaringan DIRAHMATI (Diskon Harga Hemat Tahan Inflasi).
Program ini menjadi bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah daerah di tengah masyarakat, khususnya dalam menghadapi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya.
Kegiatan perdana GPM digelar di Desa Cimahi, Kecamatan Cimahi, pada Rabu (14/5/2025). Dilanjutkan ke Desa Rambatan, Kecamatan Ciniru, Kamis (15/5/2025), serta Desa Kertayuga, Kecamatan Nusaherang, Jumat (16/5/2025). Tiga titik tersebut menjadi awal dari total sepuluh lokasi yang direncanakan hingga mendekati Iduladha.
Di Desa Rambatan, kegiatan GPM turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Ela Helayati, yang juga istri Bupati Dr. H. Dian Rachmat Yanuar. Bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr. Wahyu Hidayah, mereka menyapa warga dan memantau langsung proses distribusi pangan murah. Setelahnya, rombongan juga mengunjungi rumah warga kurang mampu, meninjau kegiatan Posyandu, serta memonitor aktivitas belajar di SDN 2 Rambatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Wahyu Hidayah, menegaskan bahwa GPM bukan sekadar pasar murah biasa, tetapi bentuk intervensi aktif pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mengantisipasi gejolak harga.
“GPM ini bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi transfer kepedulian. Pangan itu bukan hanya soal perut, tapi juga harga diri bangsa. Saat harga naik, keresahan masyarakat meningkat. Di sinilah pemerintah harus hadir,” tegas Wahyu.
Di Desa Kertayuga, antusiasme warga tampak tinggi. Ratusan warga memadati area kegiatan yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula pasir, cabai, hingga sayuran dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Kepala Desa Kertayuga, Suherman, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan GPM di wilayahnya. Menurutnya, program ini sangat membantu warga, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.
“Kami sangat terbantu. Warga kami mayoritas petani—padi, kopi, hingga sayuran. Kehadiran GPM ini benar-benar menunjukkan kepedulian nyata pemerintah terhadap masyarakat kecil,” ujar Suherman.
Sebagai penguatan semangat program, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan juga memperkenalkan akronim tematik untuk tiap lokasi GPM:
• Cimahi: Cegah Inflasi, Murah, Harga Ideal.
• Rambatan: Rakyat Mandiri, Bahan Pokok Terjaga, Terdistribusi Aman.
• Kertayuga: Ketahanan Pangan Terjaga, Harga Stabil, Rakyat Sejahtera.
Menurut Wahyu, akronim tersebut bukan sekadar permainan kata, tetapi simbol semangat keseriusan dalam menyusun program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama petani dan konsumen kecil.
Dengan mengusung tagline DIRAHMATI – Diskon Harga Hemat Tahan Inflasi, GPM Kuningan diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menghadirkan solusi konkret terhadap tekanan inflasi musiman. (Abel)
