Bingkaiwarta, BANDUNG – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, tampil sebagai narasumber dalam Pertemuan Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/11/2024). Acara yang digelar di Aston Hotel Pasteur Bandung tersebut mengusung tema “Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Kuningan”.
Acara yang dihadiri oleh para Kepala Bidang Penyuluhan dan koordinator penyuluh perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Barat ini bertujuan untuk merumuskan programa penyuluhan pertanian yang terpadu dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Kehadiran Dr. Wahyu sebagai narasumber diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang efektif. Acara ini pun menjadi momentum penting untuk merumuskan programa penyuluhan pertanian yang lebih adaptif dan terintegrasi di tingkat provinsi.
Dr. Wahyu Hidayah menyampaikan paparan tentang strategi inovatif yang diterapkan Kabupaten Kuningan dalam mendukung kegiatan penyuluhan pertanian yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan petani untuk menghadapi tantangan sektor pertanian di era modern.
“Penyuluhan pertanian tidak hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga merupakan upaya membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Di Kabupaten Kuningan, kami fokus pada pendekatan partisipatif, inovasi teknologi, dan pemberdayaan petani,” ujar Wahyu.
Dr. Wahyu juga memaparkan hasil-hasil nyata yang telah dicapai, termasuk peningkatan produktivitas dan pertanian berkelanjutan. “Kami di Diskatan memiliki berbagai program kegiatan unggulan seperti pada bidang tanaman pangan adanya peningkatan produksi melalui benih bermutu, pupuk organik, dan alsinan, kemudian bidang hortibun melalui kegiatan P2L, pengembangan kopi dan tembakau lokal, serta dukungan untuk mitra sinergi jaga inflasi (MASAGI),” paparnya.
Selain itu, kata Wahyu, Dari bidang penyuluhan adanya program MISTING OPA (Mengentaskan Kemiskinan & Stunting melalui Olahan Pangan), lomba penyuluh dan poktan berprestasi, peningkatan kapasitas kelembagaan tani.
“Bidang PHKP, kami mengadakan program pembuatan kebun bibit desa, pemberian sarana pengolahan hasil pertanian, dan lomba olahan pangan B2SA. Dan dari bidang CDP dengan adanya program kegiatan GPM (Gerakan Pasar Murah), Padaringan (Penjualan Bahan Pangan untuk Pengendalian Inflasi di Kabupaten Kuningan) dan LPDM (lembaga distribusi pangan masyarakat)” jelasnya.
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, bahwa penyuluhan pertanian adalah fondasi utama pembangunan sektor pertanian. “Di Kabupaten Kuningan, kami tidak hanya memberikan ilmu kepada petani, tetapi juga mendampingi para petani agar menjadi agen perubahan di komunitasnya. Kolaborasi adalah kunci, dan inovasi adalah alat untuk mewujudkannya,” ungkap Wahyu.
“Filosofi penyuluhan pertanian adalah menolong petani agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakat,” tambahnya.
Menurut Wahyu, pelibatan aktif petani dalam perencanaan hingga evaluasi program penyuluhan menjadi kunci keberhasilan, di mana kebutuhan petani menjadi prioritas utama. Selain itu juga perlunya adopsi teknologi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi, seperti penggunaan aplikasi berbasis data untuk analisis tanah dan pola tanam. (Abel)