Bingkaiwarta, KUNINGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan menggelar simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran pada hari ini, Kamis (20/11/2025), sebagai bagian dari komitmen memperkuat budaya keselamatan. Kegiatan ini merupakan implementasi Program Jawara Api (Jawa Barat Aman dari Potensi Insiden) yang terus didorong di seluruh UPT Pemasyarakatan Jawa Barat.
Bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan, Lapas Kuningan memberikan pelatihan intensif kepada para petugas. Materi yang disampaikan meliputi teori dasar kebakaran, pengenalan dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), serta prosedur respons cepat dalam kondisi darurat. Simulasi langsung juga menjadi bagian penting dari pelatihan ini, menggambarkan situasi kebakaran riil di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kapasitas petugas. “Melalui simulasi ini, kami ingin memastikan seluruh petugas memahami langkah-langkah penanganan yang tepat, mulai dari deteksi dini, prosedur evakuasi, hingga pemadaman awal. Ini krusial untuk keamanan warga binaan dan seluruh unsur di dalam Lapas,” ujarnya.
Kepala UPT Dinas Damkar Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, mengapresiasi keseriusan Lapas Kuningan dalam memperkuat budaya keselamatan. “Simulasi seperti ini sangat penting karena kebakaran tidak bisa diprediksi. Kesiapan dan ketepatan respons petugas menjadi kunci utama. Kami sangat mendukung langkah Lapas Kuningan dalam menghidupkan semangat Jawara Api,” ungkap Andri.
Simulasi berlangsung dinamis dengan pengaktifan alarm, koordinasi antarregu, dan praktik pemadaman menggunakan APAR. Narasumber memberikan evaluasi langsung untuk memastikan prosedur sesuai standar keselamatan. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan selama simulasi dan sesi tanya jawab.
Dengan kegiatan ini, Lapas Kuningan berharap Jawara Api tidak hanya menjadi program administratif, tetapi menjadi bagian dari praktik kerja sehari-hari. Penguatan pemahaman teknis, kecepatan respons, dan koordinasi yang solid menjadi kunci utama menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dari potensi kebakaran.
Lapas Kuningan terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebakaran, demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga binaan dan petugas. (Abel)
