Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kabupaten Kuningan melalui Dinas Kesehatan memaparkan inovasi Program Leprosy Friendly Village (LFV) atau Desa Sahabat Kusta pada ajang International Leprosy Congress (ILC) 2025 yang digelar di Nusa Dua, Bali. Kongres internasional yang berlangsung pada 7–9 Juli 2025 ini diikuti oleh delegasi dari 52 negara, termasuk China, India, Jepang, Swiss, Belanda, Brasil, Kenya, Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia.
Program LFV yang dipresentasikan Kuningan mendapat perhatian karena dinilai relevan untuk diterapkan di negara-negara lain yang memiliki kondisi serupa dengan Indonesia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr. Denny Mustafa, MKM, menyampaikan bahwa sejak tahun 2022, Kabupaten Kuningan bersama NLR Indonesia (No Leprosy Remain) telah menjalankan program ini di desa-desa endemis kusta.
“Tujuan utama program Desa Sahabat Kusta adalah meningkatkan pemanfaatan Dana Desa untuk eliminasi kusta, sehingga tercapai Zero Kusta di Kabupaten Kuningan,” ujar dr. Denny kepada bingkaiwarta.co.id, Jumat (11/7/2025).
dr Deni menjelaskan, hingga saat ini, tercatat 33 desa di 20 wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Kuningan telah melaksanakan program LFV. Menurutnya, keberhasilan ini semakin memotivasi pemerintah daerah untuk melanjutkan program ke desa-desa lainnya.
“Di masa efisiensi seperti sekarang, program ini sangat penting karena desa dan puskesmas dapat mandiri dalam upaya eliminasi kusta,” jelasnya.
Berbagai delegasi negara peserta ILC 2025 mengapresiasi inovasi yang dipaparkan Kabupaten Kuningan tersebut. Mereka menilai konsep Desa Sahabat Kusta dapat menjadi solusi efektif untuk penanganan kusta berbasis komunitas di negara mereka.
Dengan dukungan dan pengakuan internasional ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen untuk memperluas implementasi program LFV ke seluruh desa di wilayahnya demi mencapai eliminasi kusta secara menyeluruh.
“Program LFV Kabupaten Kuningan menjadi bukti nyata komitmen dan inovasi dalam mencapai eliminasi kusta, menunjukkan jalan menuju keberhasilan dan menginspirasi upaya global untuk memberantas penyakit ini,” pungkas dr Deni. (Abel)
