banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Krisis Identitas PKB (Penyuluh Keluarga Berencana)

Oleh : Dedi Suhandi, SE (Seksi Bantuan Hukum DPD IPeKB Jawa Barat)

Kompetisi diberbagai sektor, telah menaikkan tensi yang mengkhawatirkan, sehingga dampaknya kita harus mampu untuk tetap survive.
Dunia memang semakin cepat berubah karena ilmu terapan dengan didukung kecepatan teknologi informasi yang dapat menjangkau keseluruh aspek kehidupan kita.

banner 728x250

Manakala pergerakan kita lamban dan bahkan cenderung stagnan, maka jangan harap kita akan mampu berkompetisi dengan sekitar. Inilah kondisi yang sedang kita hadapi saat ini. Berbagai produk regulasi dan aturan pemerintah, seringkali jauh ditinggal oleh para pegiat bisnis maupun buah pikiran orang-orang yang bergerak cepat dalam menangkap peluang.

Pergerakan ilmu

Program KKBPK ditengah persaingan multidimensi tersebut menjadikan sebagian di level middle ke bawah merasakan betapa tergopoh-gopohnya kita dalam menghadapi kondisi ini.

Semenjak PKB dialih posisikan menjadi ASN pusat yang cuma dititipkan ke daerah untuk diberdayakan, justru kedudukan PKB ditengah kondisi diatas menjadi samar, karena sebagian tergerus berbagai kepentingan, baik penganggaran pusat yang dikelola daerah, sistem OPD KB daerah yang berbeda berikut struktur dalam SOTK nya, serta berbagai kepentingan politik daerah yang begitu kompleks dan beragam.

Tarik menarik kepentingan serta pemahaman yang berbeda di stakeholder KB daerah, seringkali PKB menjadi korban kebijakan, apakah sistem rotasi, birokrasi, atau pengelolaan anggaran yang tak sedikit menuai friksi di level UPTD selaku penanggungjawab program KB di tingkat kecamatan.

Kondisi inilah yang menjadikan sebagian PKB berada pada posisi yang dilematis, antara harus menerima dengan cerdas dalam beradaptasi untuk menjalankan tupoksinya selaku penyuluh profesional dengan sabar dan terus menerus termarjinalkan di belantara sistem SOTK daerah atau harus seperti apa ???

Kondisi tersamar ini membuat sebagian PKB mengalami krisis kepercayaan diri dan krisis identitas diri tentang profesinya, padahal negara sudah memberikan porsi yang cukup terhormat dan setara dengan profesi lainnya dengan memberikan jabatan fungsional yang berimbang dengan profesi lain di lembaga-lembaga pemerintahan.

Bahwa PKB adalah ASN pusat dengan beragam jenjang jabatan yang cukup kompetitif. Disinilah peran organisasi profesi harus tampil memposisikan PKB sebagai ASN pusat yang berbeda dengan daerah, kebanggaan ini wajib tertanam di jiwa PKB bahwa OPD KB daerah adalah mitra strategis kita, bukan sebagai atasan dan bawahan. Untuk mensejajarkan diri dengan mitra-mitra lainnya.

PKB disamping mesti memiliki kelebihan yang tentunya tak dimiliki oleh lembaga dan instansi daerah lainnya, baik tentang wawasan, keilmuan maupun kompetensi sebagai ASN pusat yang ditempatkan di daerah, juga setidaknya harus memiliki identitas yang jelas saat berada ditengah ASN lainnya dengan memiliki uniform yang berbeda.

Dengan uniform berbeda disertai keilmuan yang kompetitif, setidaknya PKB terangkat derajatnya sehingga meningkatkan kepercayaan dirinya untuk menimbum krisis identitas PKB.

Semoga PKB semakin percaya diri dan makin memiliki daya tawar (bargaining) politik yang kuat, untuk program Bangga Kencana kedepan.
Terimakasih
Salam PKB 💪💪💪


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!