Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kabar gembira datang dari Kabupaten Kuningan! Perekonomian daerah ini mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa pada paruh pertama tahun 2025, melampaui ekspektasi dan menempatkan Kuningan sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Pulau Jawa.
Berdasarkan data analisis pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan mencatat laju pertumbuhan ekonomi mencapai 9,76 persen pada Triwulan I dan meningkat menjadi 10,09 persen pada Triwulan II (c-to-c).
Secara tahunan (year-on-year), ekonomi Kuningan tumbuh 10,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, capaian yang menempatkan Kuningan sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di wilayah Ciayumajakuning. Bahkan dalam Rakor Inflasi Nasional, Senin (27/10/2025), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turut menyoroti bahwa Kabupaten Kuningan menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Pulau Jawa.
Konsumsi Rumah Tangga Menjadi Penopang Utama
Dari sisi komponen pengeluaran, Konsumsi Akhir Rumah Tangga (RT) menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi. Kontribusinya mencapai 6,64 persen pada Triwulan I dan 5,72 persen pada Triwulan II (c-to-c).
Dari sisi laju pertumbuhan tahunan (Y-on-Y), konsumsi rumah tangga juga tumbuh kuat 8,73 persen pada Triwulan I dan 6,22 persen pada Triwulan II. Capaian ini mencerminkan daya beli masyarakat Kuningan yang tetap terjaga, didorong oleh meningkatnya aktivitas perdagangan, perputaran ekonomi lokal, serta stabilnya harga kebutuhan pokok. Meskipun sedikit melambat pada triwulan kedua, konsumsi masyarakat masih menjadi fondasi utama ketahanan ekonomi daerah.
Investasi Mulai Bergairah
Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencerminkan aktivitas investasi menunjukkan pertumbuhan positif masing-masing 1,91 persen pada Triwulan I dan 2,20 persen pada Triwulan II (c-to-c). Sementara dari sisi laju pertumbuhan tahunan (Y-on-Y), PMTB juga meningkat signifikan yakni 8,15 persen pada Triwulan I dan 10,90 persen pada Triwulan II.
Tren ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha dan investor terhadap prospek ekonomi daerah, terutama pada sektor konstruksi, perdagangan, serta usaha mikro dan menengah (UMKM). Proyek pembangunan infrastruktur publik serta geliat sektor properti dan industri kecil turut memberikan dorongan berarti bagi aktivitas ekonomi Kuningan.
Belanja Pemerintah Masih Terbatas
Sementara itu, Konsumsi Akhir Pemerintah tercatat mengalami kontraksi, yaitu -0,78 persen pada Triwulan I dan -0,75 persen pada Triwulan II (c-to-c). Dari sisi laju pertumbuhan tahunan (Y-on-Y), juga menunjukkan penurunan -9,50 persen pada Triwulan 1 dan 7,64 persen pada Triwulan II.
Hal ini diduga akibat masih terbatasnya realisasi belanja pada awal tahun anggaran, meskipun proyeksi menunjukkan peningkatan pada semester kedua seiring percepatan pelaksanaan program strategis daerah.
Ekspor dan Sektor Lain Ikut Menguat
Kategori “Lainnya”, yang meliputi ekspor netto dan perubahan inventori, juga mencatat kinerja positif. Komponen ini tumbuh 2,00 persen pada Triwulan I dan 2,93 persen pada Triwulan II (c-to-c). Secara tahunan, pertumbuhannya bahkan melonjak dari 26,02 persen pada Triwulan I menjadi 39,11 persen pada Triwulan II. Kinerja ini menandakan perbaikan pada sisi perdagangan luar daerah dan peningkatan stok barang untuk mendukung aktivitas produksi dan distribusi ekonomi lokal.
Ekonomi yang Semakin Ekspansif
Secara keseluruhan, perekonomian Kabupaten Kuningan pada paruh pertama tahun 2025 berada dalam fase ekspansi yang kuat dan berkelanjutan. Kombinasi daya beli masyarakat yang terjaga, investasi yang meningkat, serta perbaikan ekspor dan produksi menjadi faktor utama penggerak pertumbuhan dua digit tersebut.
Capaian ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kuningan semakin solid dan resilien terhadap dinamika ekonomi nasional dan global. Dengan dukungan kebijakan fiskal yang efektif, percepatan belanja publik, dan penguatan sektor produktif, laju pertumbuhan ekonomi Kuningan diproyeksikan akan terus terjaga hingga akhir tahun 2025.
Dari sisi pemerintahan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 (April-Juni) ini juga terdorong oleh adanya upaya pemerintah daerah melalui Program 100 Hari Kerja Bupati Kuningan. Beberapa kegiatan mengarah pada upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, seperti perbaikan infrastruktur jalan, pemberian subsidi pupuk, pemberian benih padi gratis, penebaran bibit ikan di perairan umum, gerakan pangan murah, stabilisasi harga pangan/inflasi, bantuan stimulant untuk PKL, penyediaan lowongan kerja untuk masyarakat, dan sebagainya. Gebrakan awal ini nyatanya mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain itu, proses penyelesaian tunda bayar juga ditengarai menjadi salah satu pendorong geliat investasi di Kuningan.
Menanggapi capaian ini, Bupati Dian menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan terus mempercepat belanja publik, mendukung investasi rakyat, dan menguatkan sektor-sektor riil agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga terasa langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kuningan. “Kita tidak sedang mengejar statistik, tapi kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi yang sejati adalah ketika rakyatnya tersenyum, bukan hanya grafiknya yang naik,” jelas Bupati Dian dengan penuh semangat dan keyakinan.
BPS memprediksi kondisi ini akan terus bertahan hingga akhir tahun, mengingat belanja pemerintah daerah Kuningan akan naik, dengan mulai dikerjakannya proyek pemerintah daerah secara bertahap, utamanya dalam perbaikan infrastruktur. Ditambah dengan adanya beberapa proyek investor yang akan masuk ke Kuningan.
Dengan fondasi ekonomi yang semakin kuat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Kabupaten Kuningan optimis untuk terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan seluruh warganya. (Abel)














