banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

KWT Desa Tarikolot Mendapat Pelatihan P2L dari Diskatan Kuningan

Bingkaiwarta, PANCALANG – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memaksimalkan potensi sumber daya lokal, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Pelatihan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Tarikolot, Kecamatan Pancalang, Kamis (8/8/2024).

Acara ini bertujuan untuk mengedukasi anggota KWT tentang cara-cara efektif dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan melalui berbagai teknik pertanian modern yang dapat diterapkan di lahan pekarangan rumah.

banner 728x250

Hadir sebagai narasumber kegiatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah. Ia menjelaskan tentang pentingnya pemilihan bibit unggul, metode pengolahan tanah yang ramah lingkungan, serta cara-cara menjaga kesehatan tanaman agar menghasilkan panen yang optimal.

Wahyu juga berbagi pengalaman pribadinya dalam mengelola lahan pekarangan, menunjukkan bahwa dengan perawatan yang baik, lahan yang awalnya dianggap tidak produktif dapat diubah menjadi sumber pangan yang berkelanjutan. Ia mendorong anggota KWT untuk lebih berinovasi dan menerapkan teknik yang telah dipelajarinya untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas kehidupan mereka.

“Program P2L ini berasal dari bantuan pusat menggunakan APBN, sebagai pemantik agar ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) menanam komoditas pangan di pekarangan.  Jadi harapannya dengan program ini memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman pangan secara lestari/keberlanjutan,” jelas Wahyu.

Program ini, lanjut Wahyu, sejalan dengan program Gerakan Kuningan “Menanam Melak Beu” yang telah di launching oleh Pj. Bupati Kuningan, pada tanggal 3 Juni 2024. Gerakan Kuningan Menanam bertujuan memanfaatkan sejengkal tanah pun untuk budidaya pangan dan mengurangi ketergantungan pangan ke pasar sehingga bisa menjaga inflasi.

Wahyu juga menginspirasi KWT Desa Tarikolot dengan berbagi pengalaman kunjungan kerjanya di NTT.

“Saya kemarin ke NTT belajar untuk mengoptimalisasi lahan kering, ternyata dengan lahan yang kering dan serba kekurangan, sumber daya manusia di NTT bisa lebih kreatif untuk menanam padi di tengah keterbatasan mereka. Kabupaten Kuningan memiliki potensi pertanian yang luar biasa, karena itu sehingga saya minta yang dapat fasilitas ini untuk memanfaatkan pekarangan dengan budidaya pangan secara lestari/seumur hidup. Saya mengajak kepada  ibu-ibu harus menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan. Ayo bersama-sama budayakan menanam di pekarangan rumah,” ungkap Wahyu optimis. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!