Bingkaiwarta, KUNINGAN – Wakil Ketua PWRI H Lili Suherli dan Kreda, Hj Emil Jamilah diutus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kuningan, dalam Musyawarah Nasional (Munas) PWRI Pusat, di Hotel Milenium Jakarta.
Sebagai wakil ketua, Ia diutus untuk mengambil keputusan pimpinan nasional. Tentu bukan hal mudah. Sebab melalui munas, diharapkan pesan Ketua PWRI Kuningan tersampaikan. Terlepas menang atau kalah.
“Berat, ini amanah. Ini kepercayaan besar,” ujar H Lili Suherli, kepada bingkaiwarta.co.id, Kamis (21/10/2021).
Lili berharap PWRI kedepan berdampak maju dengan sistem keanggotaan berubah menjadi sistem pasif dan aktif. Kalau aktif harus daftar, kalau pasif tanpa mendaftar otomatis pensiunan PNS adalah anggota.
Mekanismenya, kata Lili, harus berdasar keputusan presiden, atau kebijakan nasional. Terlepas pasif atau aktif, diharapkan PWRI memiliki banyak anggota. Sehingga PWRI mampu berkiprah dalam pembangunan dan kemasyarakatan.
“PWRI selalu siap bermanfaat untuk masyarakat melalui pengalaman, pemikiran,” katanya.
Lili menegaskan, jangan berpikir masuk PWRI harus bekerja, harus bayar, atau cari kerjaan. Persepsi itu tidak benar. Masuk PWRI, dasarnya orang hidup kalau ingin sehat harus diawali hati dan pikiran sehat.
Sebelum dipanggil yang maha kuasa, orang tua harus tetap belajar. Belajar apapun sampai Tuhan menjemput. Tentu sesuai porsi kemampuan dan keberadaan pensiunan itu sendiri.
“Minimal berkarya untuk lingkup pensiunan. Maksimalnya untuk pemerintah, untuk masyarakat. Intinya harus bermanfaat. Maka, munas ini berat, karena menyangkut PWRI kedepan,” pungkas Lili. (Abel Kiranti)
