Bingkaiwarta, CIBINGBIN – Kedatangan Rara Baraspatih (16) ditengah keluarganya di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, membuat isak haru. Bagaimana tidak, pertemuan Rara dengan keluarga neneknya terjadi pada tahun 2017 silam. Saat itu Rara baru berusia sekitar 4 tahunan.
Bagi Askinah yang merupakan nenek Rara, kejadian tak terduga ini bagai sebuah mimpi. Bertahun tahun tak ada kabar berita, kini cucu kesayangannya tiba tiba hadir di depan mata. “Alhamdulillah, senang. Doa saya selama ini akhirnya di ijabah. Saya bisa ketemu lagi cucu saya. Hatur nuhun Gusti (terima kasih ya Allah). Nuhun kasadayana anu tos jajap incu emak (terima kasih kepada semuanya yang sudah antar cucu saya),” ungkap Askinah kepada bingkaiwarta.co.id di rumahnya, Senin (5/5/2025).
Saat ditanya, apakah emak (nenek) pernah punya pirasat sebelumnya kalau cucu nenek akan datang dan kembali berkumpul disini? Nenek Askinah menceritakan, bahwa dirinya sempat bermimpi didatangi anak anak dan cucunya. Termasuk Rara atau Sakinah. Dalam mimpi itu, katanya, ini Sakinah datang, nek.
“Sejak mimpi itu, saya jadi kepikiran. Apakah benar Sakinah (Rara) akan pulang?Saya selalu berdoa dan berharap semoga anak saya dan cucu saya ada pulang,” ujarnya menahan sedih.
Wawing Karwin (45) selaku paman Rara, membenarkan bahwa ibunya sering menanyakan keberadaan kakaknya yang merupakan ibu Rara. “Kami lama terpisah. Dulu kakak ikut transmigrasi ke Padang bersama suaminya yang asal Majalengka. Sempat bertemu terakhir tahun 2017. Waktu Rara masih kecil. Belum sekolah. Saya jemput kakak saya di Tanjung Priok. Dan pulang kesini, kumpul dengan keluarga. Seiring waktu, kakak saya pergi lagi merantau ikut suaminya. Dari situ kita kehilangan kontak. Saya dan keluarga tidak tahu dan tidak mendapat kabar kalau kakak saya atau ibunya Rara ini sudah pada meninggal,” ungkap Wawing.
Dijelaskan Wawing, pertama ia mendapat kabar tentang Rara dari saudaranya yang bekerja sebagai perangkat Desa Cipondok. “Saya kan kerja di Jakarta. Ini juga saya datang langsung dari Jakarta. Ingin memastikan benar apa tidaknya Rara keluarga saya. Alhamdulillah, setelah bertemu dan ngobrol, ternyata benar Rara ponakan saya. Anak dari kakak saya. Saya senang, terharu dan sedih,” jelasnya.
Askinah maupun Wawing kini benar benar lega dan bersyukur. Rara bisa kembali dan dipertemukan lagi dengan keluarganya. Perjalanan panjang Rara dari Lampung ke Kuningan benar benar mengharukan dan menyedot perhatian publik.
“Alhamdulillah, sekarang Rara sudah berkumpul dengan kami keluarganya. Sekarang kami ingin membuat Rara tenang dan aman. Kepada Pak Kadinsos, Ibu Wabup, dan semua pihak yang sudah membantu kepulangan Rara, kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Pak Kadis dan semuanya,” pungkas Wawing. (Abel)
