banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Nestapa Dibalik Mega Proyek Bendungan Kuningan

Bingkaiwarta, CIBEUREUM – Dibalik megahnya mega proyek pembangunan Bendungan Kuningan, kini mulai menyisakan dampak serius bagi warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan.

Warga Desa Kawungsari yang sempat menerima ganti “untung” dari pemerintah imbas dari mega
proyek pembangunan Bendungan Kuningan, hasil pembebasan lahan pertanian dan rumah kini mulai dilanda kecemasan dan kebimbangan akan nasib hidupnya.

banner 728x250

Diawal penerimaan uang ganti untung, masyarakat yang mayoritas bertani dan hidup dalam kesederhanaan tiba-tiba berubah 360 derajat gaya dan pola hidupnya, dalam waktu singkat masyarakat berbondong bondong membeli motor dan mobil mewah, bahkan ada yang membeli mobil dengan harga 500 juta, tak disangka hal tersebut akan membawa kegundahan yang luar biasa pada saat ini.

Kabid Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PC IMM Kuningan Renis Amarulloh mengungkapkan, berdasarkan observasi yang dilakukan PC IMM Kuningan, dibalik suksesnya pembangunan mega proyek tersebut, kini menyisakan sederet problematika serius.

“Mayoritas masyarakat disana hanya menguasai skill bertani sehingga sulit sekali mendapatkan mata pencaharian, karena kini uang dari hasil ganti untung sudah terlanjur digunakan untuk gaya hidup konsumtif. Untuk bertahan hidup banyak masyarakat yang akhirnya menjual kembali kendaraan yang dibeli saat penerimaan uang,” ungkap Renis kepada bingkaiwarta.co.id, Sabtu (31/12/2022).

Tak hanya itu, kata Renis, polemik yang hadir di masyarakat, beberapa warga yang sempat ditemui, mengaku stres akibat tidak adanya pemasukan. Beberapa orang bahkan ada yang sudah mulai terlilit hutang. Sehingga sebagian warga memilih pindah ke daerah lain untuk melanjutkan hidup.

Tidak sedikit pula masyarakat yang mengakui dampak dari ganti untung ini juga mengakibatkan perpecahan antar saudara kandung, sehingga terjadi keretakan dalam hubungan keluarga, konflik ini terjadi dengan motif berebut warisan keluarga.

“Kami dari PC IMM Kuningan sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang terkesan berfikir dangkal tanpa meretas dampak sosial dan ekonomi jauh kedepan, pemerintah daerah lebih mengedepankan sikap ABS (Asal Bapak Senang) dalam mendukung proyek strategis nasional ini,” ujarnya.

Menurutnya, dengan minimnya strategi preventif terhadap dampak sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat yang direlokasi menimbulkan kemirisan bagi PC IMM.

“Dalam pandangan kami, seharunya kebijakan yang diambil itu harus matang dan berpihak bagi kepentingan jangka panjang masyarakat, namun dalam kasuistik Bendungan Kuningan ini, pemerintah daerah seolah seperti sedang menyelesaikan persoalan anak kecil yang menangis kemudian mendiamkannya dengan cara memberi permen,” jelasnya.

Dengan demikian, sambung Renis, PC IMM Kuningan peringatkan Bupati Kuningan dan jajarannya yang dulu mengelukan mega proyek ini untuk segera bangun dari kursi-kursinya.

“Bupati beserta jajarannya harus membuka mata dan telinganya sehingga dosa dosa kepada masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan akan terlihat jelas. Karena kalau tidak segera dibuat kebijakan yang solutif, maka ini akan menjadi bom waktu bagi pemerintahan daerah. Dan, harapan untuk terlepas dari kemiskinan ekstrim justru akan semakin mustahil,” tutupnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!