Bingkaiwarta, KADUGEDE – Sebagai bagian dari kegiatan Non Fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025, Kodim 0615/Kuningan menggelar pelatihan budidaya ikan, pemberian bantuan benih dan pakan ikan, serta distribusi pupuk organik kepada masyarakat Desa Sindang Jawa, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.
Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (3/8/2025) di balai desa setempat dan dihadiri oleh sekitar 30 orang peserta dari unsur masyarakat dan tamu undangan.
Hadir dalam kegiatan; Serka Tri Purnomo, mewakili Danramil 1510/Cilimus, Oom Komariyah, Kepala Desa Sindangjawa, Idin Abidin, S.Hut, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Nana Eka Permana, S.Pi, Penyuluh Perikanan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak), serta Tokoh masyarakat dan peserta pelatihan.
Dalam penyampaiannya, Idin Abidin, menjelaskan pentingnya menjaga kualitas tanah sebagai penunjang utama produktivitas pertanian masyarakat.
“Tanah kita kekurangan pH dan mengandung bakteri merugikan akibat penggunaan pupuk kimia berlebih. Akibatnya, hasil panen menurun drastis, dari yang seharusnya 1 ton hanya menjadi 7 kuintal,” jelas Idin.
Ia mengenalkan teknologi berbasis PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)—bakteri baik yang hidup di sekitar akar tanaman dan berfungsi memperbaiki kualitas tanah. Menurutnya, penggunaan bioprospeksi PGPR bisa meningkatkan hasil panen hingga 30 persen jika diaplikasikan secara tepat.
“PGPR ini disiram ke lahan sawah atau kebun. Selain menyuburkan, juga membantu benih tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit,” tambahnya.
Sementara itu, Nana Eka Permana, dari Diskanak, memberikan pelatihan teknis mengenai budidaya ikan, khususnya ikan nila. Ia menekankan bahwa keberhasilan budidaya ikan sangat bergantung pada empat unsur utama: kualitas benih, pakan, kebersihan lingkungan, dan kesehatan air.
“Dalam budidaya ikan, manajemen benih sangat penting. Induk ikan nila yang ideal adalah betina berbobot minimal 250 gram dan jantan 350 gram, dengan umur gonad matang,” jelas Nana.
Ia juga menjelaskan tahapan budidaya, mulai dari pembenihan, pendederan, hingga pembesaran, serta teknik-teknik pemijahan dan waktu terbaik penebaran benih.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Diskanak memberikan bantuan benih ikan nila sebanyak 10.000 ekor kepada masyarakat Desa Sindang Jawa.
“Sebelum ditebar, benih harus diaklimatisasi dulu agar tidak stres, dan penebaran sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari saat suhu lebih rendah,” tuturnya.
Jenis sistem pembesaran yang disarankan terdiri dari tiga metode:KJA (Keramba Jaring Apung), KAD (Kolam Air Deras) dan KAT (Kolam Air Tenang).
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari TMMD ke-125 yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan dukungan sarana produksi.
“Pemberian pupuk organik dari pihak TNGC merupakan bagian dari penyuluhan pemeliharaan lahan agar produktivitas pertanian Desa Sindang Jawa bisa maksimal,” ujar Serka Tri Purnomo mewakili Danramil 1510/Cilimus.
Antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan mencerminkan semangat kolaboratif antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong kemandirian pangan dan peningkatan ekonomi lokal. (Abel)
