banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Pemkab Kuningan Klarifikasi Isu Regenerasi Petani: “Bukan Sekadar Panggung, Tapi Gerakan Nyata yang Sedang Berjalan”

 

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan merespons pemberitaan dan opini publik yang menyoroti isu regenerasi petani sebagai upaya yang dinilai hanya sebatas seremoni. Dalam rilis resmi yang disampaikan pada Selasa (5/8/2025), Pemkab menegaskan bahwa regenerasi petani di Kuningan telah berjalan dengan bukti-bukti konkret di lapangan.

banner 728x250

Petani Meningkat, Bukan Sekedar Narasi

Berdasarkan data Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan oleh BPS Kuningan, sebanyak 10.674 petani milenial berusia 19–39 tahun tercatat aktif di sektor pertanian, atau sekitar 17,56% dari total petani yang berjumlah 60.797 orang.

“Ini menunjukkan bahwa 1 dari setiap 6 petani di Kuningan adalah petani muda. Angka ini bukan kecil, ini pondasi penting untuk regenerasi di tengah tren nasional usia petani yang menua,” tegas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si.

Transformasi Teknologi Pertanian Sedang Berlangsung

Regenerasi juga tercermin dari adopsi teknologi pertanian. Masih mengacu pada hasil sensus, sebanyak 54.453 petani (89,55%) telah menggunakan teknologi digital dalam proses bercocok tanam mereka. Teknologi yang dimaksud meliputi aplikasi pertanian, pemasaran online, hingga teknologi irigasi dan pemupukan modern.

“Transformasi teknologi ini bukan cuma wacana, tapi sudah masuk sampai ke level tapak, melibatkan petani dari berbagai generasi,” ujar Wahyu.

Urban Farming Jadi Alternatif Regenerasi di Kawasan Perkotaan

Pemkab juga menyoroti pertumbuhan urban farming sebagai wajah baru regenerasi petani, khususnya di wilayah perkotaan. Dalam ST2023, tercatat 69 rumah tangga dan 69 unit usaha individual di Kuningan telah aktif mengembangkan urban farming.

“Urban farming ini adalah pintu masuk yang sangat strategis bagi anak muda dan ibu rumah tangga untuk terjun ke pertanian modern,” tambah Wahyu. Ia menyebutkan bahwa pemkab terus mendukung melalui pelatihan, penyediaan bibit hortikultura, dan kerja sama dengan organisasi perempuan seperti PKK dan KWT.

Langkah Konkret Pemkab dalam Regenerasi Petani

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Pemkab telah melaksanakan berbagai program seperti:
• Pelatihan dan sekolah lapang untuk petani muda;
• Pelatihan urban farming;
• Bantuan alat dan mesin pertanian;
• Kegiatan demplot teknologi;
• Inkubasi petani milenial dengan menggandeng perguruan tinggi dan swasta;
• Mendorong peran Bumdes dan UMKM berbasis hasil pertanian milenial.

Regenerasi Bukan Slogan, Tapi Proses

“Kami tidak menutup mata bahwa tantangannya besar. Tapi regenerasi petani ini bukan slogan, ini proses. Perlu waktu, kemitraan lintas sektor, dan dukungan semua pihak,” tutur Wahyu.

Ia juga mengajak semua elemen, termasuk media, akademisi, komunitas petani, hingga masyarakat sipil, untuk ikut ambil bagian dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan