Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kepala Desa Wanasaraya, Krisna Suhendar, angkat bicara terkait mencuatnya dugaan kasus pemotongan dana Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Wanasaraya, Kecamatan Kalimanggis, Kabupaten Kuningan.
Krisna menjelaskan, protesnya warga Penerima Manfaat (PM) Junaedi karena laporan E-Warung atau agen, PM itu kelebihan komponen.
“Ada laporan pendamping ke saya juga, bahwa PM Junaedi kelebihan komponen. Maka, meski di rekening ada Rp1.700.000, hanya diberikan Rp1.350.000,” jelas Krisna kepada bingkaiwarta.co.id, Kamis (16/06/2022).
Menurutnya, laporan kelebihan komponen PM Junaedi, baru terjadi bulan ini. Uang kelebihan diamankan oleh pendamping. PM Junaedi mungkin belum mengerti, lalu marah-marah ke desa, menanyakan pemotongan itu.
Lalu Ia jelaskan bukan dipotong begitu saja. Komponen PM Junaedi itu punya komponen balita, SD, SMP. Jumlahnya total Rp1.350.000. Sangkanya dipotong. Padahal sisanya diamankan pendamping.
“Kejadian itu, cuma pencairan bulan kemarin saja. Itupun sudah dikembalikan sama pendamping ke Edi (PM Junaedi,red),” ujarnya.
Saat ditanya pengakuan PM Junaedi bahwa kejadian pemotongan itu sudah terjadi sejak 2019 dengan bukti-bukti print out rekening koran dari BNI, Krisna tidak tahu itu.
“Yang saya tahu kejadiannya bulan ini saja,” kata Krisna.
Krisna khawatir, dari kejadian ini ada sorotan tidak baik ke desa, terutama Ia sebagai kepala desa. Apalagi menyangkut hak warganya yang kurang mampu. Maka penting baginya menjelaskan, bahwa laporan pendamping PKH Desa Wanasaraya kepadanya terkait masalah PM Junaedi sudah selesai.
“Semua sudah dikumpulkan, sudah clear,” tandasnya. (Abel)