Oleh : Heni (Pegiat Literasi)
Lagi dan lagi perempuan menjadi objek pelecehan. Perempuan memang sangat rentan mengalami pelecehan, walaupun tidak menutup kemungkinan kaum laki-laki juga ada yang mengalami pelecehan, tetapi kasusnya tidak sebanyak yang dialami perempuan.
Beberapa waktu lalu pelecehan ini menimpa sebagian finalis Miss Universe, seperti dilansir Kompas.TV, sejumlah finalis Miss Universe Indonesia melapor ke Polda Metro Jaya karena mengaku mendapatkan pelecehan seksual ketika melakukan body checking senin (7/8/2023)
Pelaporan ini berawal dari ketika salah seorang finalis yang berinisial R mengaku diminta setengah bugil pada saat agenda body checking pada 1 Agustus 2023, Kompas.com (8/8/2023).
Dari kejadian ini sangat nampak kondisi perempuan yang sengaja dilecehkan, hanya karena ingin mendapatkan gelar seorang Miss universe. Kenapa semua ini bisa terjadi?
Adanya kontes kecantikan semacam ini, sungguh menggambarkan bagaimana posisi perempuan dalam masyarakat sekuler dengan ideologi kapitalisnya yang imperialistik dan eksploitatif. Dalam sistem ini, perempuan memang dinilai dengan harga yang sangat rendah dan terhina. Perempuan diperlakukan tidak lebih dari sebuah benda atau komoditas.
Ideologi kapitalis telah melakukan penyamaran terhadap istilah kesuksesan dan kemuliaan seorang perempuan yang justeru malah membajak potensinya.
Perempuan dikatakan maju dan berkembang ketika diberi ruang ekspresi yang luas, yang ini malah menjadikan perempuan semakin terseret jauh dari posisi terhormat.
Di dalam sistem kapitalis perempuan mulai diperlombakan dalam suatu kontes kecantikan dengan menilai perempuan dari kriteria 3B yaitu Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behaviour (kepribadian). Kedua kriteria yaitu kecerdasan dan kepribadian hanyalah polesan saja pasalnya bagaimana bisa mengukur kecerdasan dan kepribadian dalam waktu singkat saat kontes berlangsung. Kecerdasan kontestan hanya dilihat ketika menjawab pertanyaan masalah kekinian, sedangkan kepribadian hanya diukur dari keterlibatan kontestan dalam berbagai aktivitas sosial masyarakat. Adapun kecantikan (beauty) berdasarkan keindahan fisik dan ukuran yang profosional. Dan inilah yang menjadi porsi utama kemenangan kontestan. Untuk mendapatkan keindahan fisik dan ukuran yang profosional ini dibutuhkan upaya -upaya yang ssngat keras, misalnya mereka harus menjalani perubahan dengan diet ketat dan serangkaian perawatan sesuai standar industri. Dan mereka harus mengubah diri seperti standar kekuatan sosial politik tertentu.
Sangat nampak kapitalisasi tubuh perempuan, pameran dan parade perempuan dalam perlombaan ini yang ujung-ujungnya akan merangsang keuntungan dalam industri kecantikan, fashion, dan rating media. Tidak dapat dipungkiri juga, kontes ini sejatinya melanggengkan kolonialisasi asing, karena biasanya kontestan kecantikan selalu dianggap sebagai duta kebudayaan negara pemenang, padahal mereka diarahkan pada homogenisasi budaya yaitu budaya asing yang sebelumnya tidak dikenal di Negara asalnya.
Kondisi ini sangat berbeda dengan Sistem Islam. Didalam sistem Islam perempuan ditempatkan di tempat yang Marmuqah (bergengsi) dari sejak awal kedatangannya. Sistem Islam sangat konsisten memperlakukan perempuan.
Allah Swt menciptakan perempuan untuk menjadi seorang ibu dan pengatur rumah tangga, ini adalah kehormatan yang wajib dijaga. Islam telah menetapkan hak yang sama bagi perempuan sebagaimana laki-laki (QS Al Baqarah:228), Islam telah memelihara dan menjaga kehormatan perempuan dalam segenap potensinya, contohnya Islam membolehkan perempuan untuk melakukan aktivitas yang mubah selama tidak mengeksploitasi kecantikan tubuh dan wajahnya. Perempuan boleh mengembangkan hartanya melalui jual beli, industri, pertanian, dan sebagainya. Menjalani profesi sebagai guru, dokter, perawat, peneliti, qadhi yang menyelesaikan sengketa di pengadilan. Ini menunjukkan bahwa Islam memberikan peran kepada perempuan untuk memberikan sumbangan besar bagi perkembangan peradaban dunia Islam.
Islam tidak akan pernah membolehkan perempuan untuk menggunakan kecantikan tubuh dan wajahnya untuk mendatangkan keuntungan materi, untuk itu kontes kecantikan apapun tidak akan pernah ada didalam Sistem Islam, karena tubuh perempuan tidak untuk dieksploitasi dan diperdagangkan, melainkan harus ditutup dengan busana muslimah yang memuliakan dirinya, perempuan wajib menutup aurat, selain wajah dan kedua telapak tangannya (QS An Nur:31 dan QS Al Ahzab:59).Islam melarang menampakkan kecantikan mereka didepan laki-laki asing (QS Al Ahzab:33)Maka dari itu tidak akan pernah ada perempuan yang berlenggak lenggok didepan laki-laki umum hanya demi melaunching model pakaian terbaru.Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan menjaga pandangannya, dan melarang mereka berkhalwat.Islam mewajibkan perempuan ditemani mahramnya yang laki-laki, ketika berpergian jauh yang menghabiskan waktu sehari semalam perjalanan.Rasulullah saw bersabda “Tidak halal bagi wanita yang mengimani Allah dan hari akhir melakukan safar sehari semalam kecuali bersama mahramnya.” (HR Muslim)Islam juga mewajibkan kepada siapa saja untuk neminta izin terlebih dahulu saat akan memasuki rumah orang lain,demi menjaga aurat dan kehormatan mereka, terutama perempuan (QS An Nur:27).Inilah rentetan aturan didalam Islam yang memang berasal dari Rabb, pencipta segenap makhluk, Dialah yang mengetahui yang hak dan yang batil, yang baik dan yang buruk bagi manusia. Dialah Tuhan pengatur kemaslahatan hamba-Nya, yang memberi rezeki dan menahannya. Ini semua diperuntukkan untuk menjaga, melindungi dan memuliakan kehormatan perempuan, dan semua ini akan terwujud ketika aturan-aturan Allah diterapkan dalam sistem Islam.Wallahu a’lam bisawwab