Bingkaiwarta, CIREBON – PT Pertamina EP area Jawa bagian Barat mengadakan kegiatan Pengenalan Penerapan Kebijakan dan Implementasi HSSE yang ditujukan khusus bagi awak media dari wilayah Kabupaten/Kota Cirebon dan Majalengka.
Acara yang diselenggarakan di HSSE Training Center Kantor Pertamina EP pada Senin (08/09) ini bertujuan membangun sinergitas sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang kebijakan dan penerapan budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam industri hulu migas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Media Gathering PEP area Jawa bagian Barat yang berfokus pada peningkatan pemahaman publik terhadap standar keselamatan kerja yang ketat di sektor energi. Melalui para jurnalis, Perusahaan berharap informasi mengenai upaya mitigasi risiko dan dampak dari setiap aktivitas kerja bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas.
Dalam sesi pemaparan, Mohammad Bimo Prabowo, personel HSSE Pertamina EP, menegaskan bahwa penerapan kebijakan dan budaya HSSE adalah keharusan mutlak bagi setiap pekerja. “Kebijakan dan budaya HSSE bukan sekadar aturan, melainkan komitmen untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja yang bisa menyebabkan cedera, luka, bahkan kematian, serta kerusakan aset,” ujar Bimo.
Ia menjelaskan, Pertamina EP menerapkan HSSE Golden Rules, yaitu Patuh, Intervensi, dan Peduli. Setiap pekerja didorong untuk memiliki jiwa kepatuhan terhadap prosedur, berani mengintervensi jika melihat potensi bahaya, dan memiliki kepedulian untuk mengingatkan rekan kerja yang berperilaku tidak aman.
Selain itu, Bimo juga memaparkan berbagai sistem keselamatan, mulai dari Sistem Kerja Aman (SIKA), sistem penanggulangan kebencanaan, hingga komponen Corporate Life Saving Rules (CLSR). Setelah sesi teori, para jurnalis diajak langsung ke demo room untuk melihat simulasi dan peralatan yang digunakan dalam implementasi CLSR, memberikan pengalaman langsung yang lebih konkret.
Secara terpisah, Wazirul Luthfi, selaku Head of Communication, Relation & CID area Jawa bagian Barat menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pertamina EP dalam mengutamakan keselamatan dan lingkungan.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas, kami sadar betul bahwa ini adalah industri dengan risiko tinggi (high risk), teknologi tinggi (high technology), dan biaya tinggi (high cost). Dengan melibatkan media sebagai mitra strategis, kami berharap pesan tentang pentingnya keselamatan ini dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas,” tutup Wazirul. (ARL)
