banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Polytama Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Indramayu Lewat Pengelolaan Sampah Terpadu

 

Bingkaiwarta, INDRAMAYU – PT Polytama Propindo (Polytama), salah satu produsen polipropilena terkemuka di Indonesia, terus memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan sektor produktif masyarakat Indramayu melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang terarah dan berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang kini berjalan adalah Program Serap Plastik Olah Jadi Solusi atau “Serasi”, sebuah inisiatif yang memadukan pengelolaan lingkungan dengan
pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

banner 728x250

Upaya pemberdayaan melalui TJSL, akan terus diperkuat dalam lima tahun ke depan, sejalan dengan
telah ditandatanganinya MoU TJSL bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk menghadirkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Direktur Polytama, Dwinanto Kurniawan, menyampaikan, program Serasi lahir dari kepedulian Polytama terhadap permasalahan sampah plastik di area ring 1 Plant Site Polytama, dimulai dari Desa Lombang, Kabupaten Indramayu. Wilayah tersebut selama ini menghadapi tantangan akibat minimnya sistem pengangkutan sampah serta rendahnya kesadaran pemilahan limbah rumah tangga.

Akibatnya, sampah menumpuk dan menjadi persoalan lingkungan.
Melihat kondisi itu, Polytama tergerak menghadirkan solusi konkret berupa inovasi teknologi sederhana yang mampu mengubah limbah plastik menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Masyarakat Desa Lombang kini memiliki mesin pencacah plastik atau shredder yang digunakan untuk memproses berbagai jenis plastik menjadi cacahan siap olah.

Dari hasil cacahan tersebut, masyarakat dibimbing untuk mengolahnya menjadi produk kreatif seperti
kursi, meja, dan perabot taman melalui konsep “Plastisera” (Plastik Serasi). Produk-produk ini tidak
hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi, membuka peluang ekonomi baru bagi
warga yang sebelumnya tidak memiliki sumber penghasilan tetap.

Dwinanto menegaskan, bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat sektor produktif masyarakat di wilayah operasionalnya.

“Program Serasi merupakan bentuk nyata komitmen Polytama dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang partisipatif dan berkelanjutan.
Kami percaya pengelolaan sampah bukan sekadar soal kebersihan, tetapi juga tentang bagaimana
masyarakat bisa memperoleh manfaat ekonomi dari proses tersebut,” ujarnya.

Selain menghadirkan fasilitas dan peralatan pengolahan, Polytama juga memberikan pendampingan teknis dan pelatihan pengelolaan sampah kepada masyarakat. Langkah ini memastikan bahwa
program tidak berhenti hanya pada pemberian alat, tetapi juga membangun kapasitas dan kemandirian masyarakat secara berkelanjutan.

Salah satu penerima manfaat, Raskum, warga Desa Lombang, mengaku kini kehidupannya berubah
setelah mengikuti Program Serasi.

“Dulu kami bingung harus bagaimana dengan sampah plastik di
sekitar rumah. Sekarang, dengan adanya program ini, kami bisa mengelola sampah sendiri dan
menghasilkan tambahan penghasilan. Kami jadi lebih bangga karena bisa menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa Polytama tidak hanya memberi fasilitas, tetapi juga membangun semangat
dan pengetahuan.

“Kami dilatih bagaimana memilah plastik, mengoperasikan mesin, sampai membuat produk jadi. Hasilnya bisa dijual, bahkan kami sedang belajar memasarkan secara online. Ini membuat warga, terutama ibu-ibu, punya kegiatan produktif dan penghasilan tambahan,” ujarnya dengan antusias.

Program Serasi menciptakan ekosistem baru berbasis ekonomi sirkular, di mana limbah yang sebelumnya tak bernilai kini menjadi sumber produktivitas. Model ini memadukan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam satu sistem yang saling memperkuat. Polytama menjadi penggerak utama
dalam memperkenalkan pola pengelolaan sampah yang mandiri dan berdaya guna.

“Program ini tidak hanya mengubah cara pandang kami terhadap sampah, tapi juga menumbuhkan
rasa tanggung jawab sosial. Sekarang warga jadi lebih sadar memilah sampah dan menjaga kebersihan
lingkungan,” tutur Pak Raskum menambahkan.

Melalui pendekatan kolaboratif, Polytama juga mendorong partisipasi lintas sektor, mulai dari
pemerintah desa hingga kelompok masyarakat. Sinergi ini menjadikan Program Serasi sebagai contoh praktik baik penerapan TJSL yang berdampak nyata di tingkat akar rumput.

Polytama berkomitmen bahwa pemberdayaan seperti ini akan terus diperkuat dalam lima tahun ke depan. Perusahaan ingin memastikan bahwa setiap program TJSL-nya memberikan manfaat nyata, terukur, dan berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Ke depan, Polytama juga
berharap keberhasilan Program Serasi dapat direplikasi di wilayah lain sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat yang menghadapi tantangan serupa.

Dwinanto menyampaikan, Polytama percaya dengan kolaborasi dan konsistensi, masyarakat akan
semakin mandiri, lingkungan semakin bersih, dan sektor produktif daerah tumbuh lebih kuat. TJSL
Polytama bukan sekadar tanggung jawab sosial, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan
Indramayu yang berkelanjutan. (ARL)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan