banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Opini  

Refleksi 78 Tahun, Peran dan Kontribusi HMI dalam Mengisi Ruang Publik Pengabdian

 

Oleh : Ikhsan Bayanuloh (Alumni HMI Cabang Kuningan)

banner 728x250

Sudah menjadi keniscayaan bagi kader pergerakan, aktivis organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia, bahwa niat berbakti atau berkhidmat untuk rakyat merupakan panggilan jiwa. Mereka yang diasah, diasuh, melewati penggemblengan yang panjang untuk menjadi pemimpin publik, membuahkan hasil yang tidak boleh dianggap biasa. Tak main-main, untuk organisasi sekelas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam ucapan sekaligus ekspektasi Panglima besar Jenderal Sudirman pernah berujar di mana HMI bukan sekedar himpunan mahasiswa Islam, melainkan memiliki sebutan Harapan Masyarakat Indonesia (HMI). Produktifitas pengkaderannya yang masif dilakukan hingga kini sudah hampir semua kampus-kampus memiliki wadah dan ruang perkaderan yang mumpuni untuk mencetak kader insan akademis pencipta dan pengabdi, hal ini tak lepas dari sasaran pola kaderisasi yang mengedepankan ideologi dan idealisme sebagai akar rumput gerakan intelektual.

Terbukti dalam sejarah, bahwa pengabdian para Alumni HMI sebagai organisasi kemahasiswaan yang bernafaskan Islam ini tumbuh kembang di penjuru Nusantara, bahkan Dunia. Di hampir semua dimensi, mereka ada, tumbuh, mewarnai roda pembangunan. HMI yang saat ini merayakan milad atau Ulang Tahunnya yang ke 78 merupakan organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia sejak dilahirkannya pada 5 Februari 1947 dengan tag linenya Yakin Usaha Sampai (Yakusa) yang menyebabkan organisasi ini tumbuh kuat dan survive dalam perkaderan.

Gerakannya yang mengakar, menjalar. Baik di birokrasi, politik, pendidikan (akademisi), pengusaha, konsultan, dan ruang-ruang pengabdian lainnya. HMI melahirkan figur yang tampil sebagai leader di berbagai lini. organisasi yang diasuh sejak ikut training untuk disiapkan menjadi pemimpin ummat dan bangsa. Sehingga itulah, berbagai macam cacian, fitnah yang dilayangkan, bahkan ujaran kebencian yang diserang kepada kader-kader terbaik yang mengisi kantong-kantong komunitas, dihadapinya dengan tenang, penuh senyuman. Tak mudah patah, rapuh, atau layu. Semangat mereka telah ditempa dalam dimensi Latihan kader.

Bukan kader organisasi HMI namanya kalau meninggalkan medan perjuangan. Takut atas gertakan, tekanan, terpengaruh lalu ikut saat dibujuk rayu demi sesuatu yang menguntungkan dirinya sendiri atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai sikap pragmatis dan opportunis. Watak kaum pergerakan (aktivis) ialah terdidik mencari tantangan dan peluang serta tetap mengedepankan keyakinan atas kekuasaan Allah SWT semata.

Bahkan, dalam sejumlah diskusi, dan literatur yang pernah saya baca terdapat ungkapan bahwa peluang itu tidak datang untuk kedua kalinya. Jika, tak mendapatkan kesempatan atau peluang sekalipun, kader HMI diminta atau dipaksa agar menciptakan banyak kesempatan dan peluang dengan ide-ide segar dan porgresif. Begitulah corak berfikir kaum aktivis. Yakni Mereka yang berfikir maju.

Sebagai kader himpunan, mereka senantiasa terpanggil dalam mendedikasikan diri demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta. Kejayaan bagi kalangan aktivis akan terwujud, dan pada akhirnya kaum pergerakan, kader-kader HMI mampu mewarnai ruang-ruang publik pengabdian.

Terdistribusinya para aktivis himpunan di tempat-tempat strategis menandai bahwa pelatihan “kurikulum” yang dirancang HMI berhasil. Terlepas dari adanya dinamika di internal organisasi namun Semangat dan solidaritas ”komunal” yang positif juga perlu diapresiasi.

Dalam situasi politik pasca pemilu 2024, HMI dituntut membuatkan kanal percakapan yang berbobot bagi rakyat dengan mengawal rakyat dalam pendewasaan berpolitik agar tidak menjadi tumbal dari turbulensi kepentingan politik sesaat, disharmonisasi, disintegrasi, sentimen pasca pemilu, Jangan buat rakyat terpolarisasi dengan perbedaan pilihan, Ini tanggungjawab kita secara bersama untuk menentukan arah bangsa kita kedepan. Jangan rakyatlah yang seringkali dikorbankan hanya untuk kepentingan sekelompok kecil elit. Tantangan ekonomi kedepan menjadi PR prioritas yang harus menjadi action kader dan alumni HMI untuk mensejahterakan yang sudah seharusnya dirasakan oleh rakyat dalam menyongsong era baru.

Sebagai Keluarga besar aktivis mahasiswa harus memberikan contoh keteladanan. Kita sebagai generasi pelanjut harus memurnikan idealisme itu untuk memperkokoh kejayaan ummat dan bangsa sebagai tanggung jawab yang tak pernah padam. Dari hasil perang dalam wajan kawah candradimukanya perkaderan akan melahirkan kebanggaan tersendiri bagi publik, karena percakapan yang produktif dan konstruktifnya kader HMI dalam Melanjutkan tradisi suci dari organisasi harapan masyarakat Indonesia ini. Akhirnya dalam momen yang berbahagia ini, saya mengucapkan Selamat ulang tahun ke 78 Himpunan Mahasiswa Islam semoga tetap menjadi penyambung lidah suara rakyat dengan memperkokoh ruh perjuangan berdasarkan nilai -nilai Dasar Perjuangan HMI. Aamiin.


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!