Bingkaiwarta, INDRAMAYU – Unjuk rasa dari puluhan massa yang tergabung dalam gabungan serikat buruh migas Indramayu (Gas Bumi), digelar di depan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berakhir ricuh, Rabu (11/12/2024).
Massa aksi terlibat saling dorong dengan petugas kepolisian yang dipicu oleh massa aksi yang memaksa masuk kedalam kantor untuk menemui perwakilan dari Disnaker Indramayu.
“Tuntutan aksi hari ini kita menuntut agar segera dilakukannya sidang upah minimun sektor kabupaten Indramayu. Dimana sampai saat ini Dinas Tenaga Kerja belum ada kabar terkait kapan sidang itu akan dilakukan,” ungkap Koordinator aksi, Hadi Haris Kiandi.
Hadi menjelaskan, massa aksi meminta pemerintah untuk menaikan upah minimum kabupaten/kota di Indramayu sebesar 25 hingga 30 persen.
“Besaran sebelumnya itu sekitar Rp 4.150.000 untuk upah minimum sektor. Di tahun ini, karena diadakan kembali upah minimum sektor kabupaten, maka kami melalui wadah gabungan serikat buruh migas Indonesia Indramayu ini meminta agar kenaikan upah minuman sektor naik sebesar 25 sampai 30 persen,” jelasnya.
Alasan tuntutan para buruh tersebut, karena UMK saat ini tidak sesuai dengan adanya kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).
“Kenapa hari ini kita meminta kenaikan sebesar 20 sampai 30 persen. Karena naiknya 6,5 persen (UMK) itu menurut kami tidak sesuai dengan adanya kenaikan PPN. Nanti kita akan dipotong-potong untuk masalah itu, maka dari situ kita menolak terkait keputusan presiden yang kemarin dikeluarkan oleh menteri sebesar 6,5 persen,” ucapnya. (ARL)
