banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Sinergi Lintas Sektor di Kuningan: Panen Ubi Jalar dan JATAM Dorong Ketahanan Pangan Menuju Visi MELESAT

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kegiatan panen ubi jalar yang dirangkaikan dengan pengukuhan Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Desa Kramatmulya, pada Sabtu (20/12/2025), dijadikan momentum strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendukung terwujudnya Visi Kabupaten Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh). Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah.

Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) dihadiri oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti – yang menandai kuatnya sinergi lintas sektor dalam membangun pertanian yang maju, berdaya, dan berkelanjutan sebagai fondasi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

banner 728x250

Menurut Wahyu, Diskatan hadir dalam momentum tersebut untuk meneguhkan peran pemerintah daerah dalam memperkuat petani sebagai subjek pembangunan, sejalan dengan semangat Empowering dalam visi MELESAT.

“Panen ini bukan hanya tentang hasil produksi, tetapi juga tentang proses pemberdayaan petani. Melalui penyuluhan, pendampingan teknis, dan penguatan kelembagaan, kami mendorong petani Kuningan agar semakin mandiri, berdaya saing, dan tangguh menghadapi dinamika pertanian ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kadis Diskatan menjelaskan bahwa ubi jalar merupakan komoditas strategis pendukung ketahanan pangan Kuningan, khususnya dalam diversifikasi pangan lokal dan penguatan cadangan pangan berbasis wilayah. Pada tahun 2024, realisasi tanam ubi jalar mencapai 4.733 hektare, dengan luas panen 4.741 hektare, produksi 100.666 ton, dan produktivitas 211,88 kuintal per hektare. Sementara hingga November 2025, luas tanam mencatat 3.290 hektare, luas panen 3.274 hektare, produksi 71.478 ton, dengan produktivitas yang meningkat menjadi 218,32 kuintal per hektare.

Peningkatan produktivitas tersebut, menurut Wahyu, menunjukkan efektivitas penyuluhan, adopsi teknologi budidaya, serta pengelolaan pertanian yang semakin maju dan lestari, selaras dengan arah pembangunan daerah. “Capaian ini menjadi indikator bahwa kebijakan ketahanan pangan daerah berjalan pada jalur yang tepat. Ke depan, Diskatan mendorong pengembangan hilirisasi, peningkatan nilai tambah, serta penguatan pasar agar manfaat ekonomi dirasakan lebih besar oleh petani,” tegasnya.

Dr. Wahyu juga menilai keberadaan JATAM sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun pertanian berbasis nilai keumatan yang agamis, sekaligus memperkuat kelembagaan petani agar semakin tangguh dan adaptif. Ia mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kuningan, Muhammadiyah, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya sebagai model sinergi pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

“Pertanian yang kuat lahir dari kolaborasi yang solid. Dengan semangat MELESAT dan sinergi lintas sektor, kami optimistis ketahanan pangan Kuningan akan semakin kokoh dan kesejahteraan petani terus meningkat,” pungkasnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan