Bingkaiwarta, MAKASSAR – Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar.
Program MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi dan mengurangi kasus stunting dimasyarakat.
Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan Lembaga Negara non-Kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional.
BGN fokus dalam mendukung penuh program Makan Bergizi Nasional (MBG) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kegiatan sosialisasi MBG dilaksanakan di Vaan In Sky, Jl. Bajiminasa 1, Tamarunang, Kec. Mariso, Kota Makassar. Sosialisasi ini diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi, dan Ikeu Tanziha selaku perwakilan dari Tenaga Ahli Utama BGN.
Dalam sosialisasi program MBG Ashabul Kahfi menjelaskan terkait dapur MBG atau biasa disebut dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
“Program MBG di Indonesia saat ini terdapat 726 SPPG, dengan penerima kurang lebih 2 juta, dari 38 provinsi. Sedangkan untuk Sulawesi Selatan terdapat 28/26 SPPG dari target 160 SPPG di tahun 2025”, terang Ashabul Kahfi.
Ashabul mengungkapkan bahwa saat ini untuk wilayah Makassar masih harus menjalani beberapa tahapan yang harus dilewati untuk pelaksanaan program MBG.
“Saat ini ada beberapa yang sedang tahap verifikasi. Hampir setiap saat Komisi IX DPR RI update untuk pelaksanaan program MBG ini, tentu berbagai macam evaluasi dan masukan. Kegiatan seperti ini butuh proses dan waktu, mulai dari bahan baku, ketersediaan pangan, ketersediaan SDM yang bisa kolaborasi secara baik,” jelas Ashabul.
Per hari ini Indonesia mengalami angka stunting yang cukup tinggi bahkan berada di urutan kedua Asia Tenggara. Untuk itu program MBG diharapkan dapat menekan kasus stunting.
“Indonesia masih mengalami angka stunting yang cukup tinggi, Indonesia berada di urutan kedua Asia Tenggara dengan sekitar 4 juta anak yang mengalami stunting. Oleh karena itu salah satu solusinya adalah adanya program MBG”. jelasnya.
Program MBG disasar pada 4 komponen, yaitu Balita, SD sampai SMA, ibu hamil dan ibu menyusui. Tujuan MBG untuk menghadirkan generasi sehat dan berkualitas yang mampu mencapai generasi emas di tahun 2045.
“Indonesia punya potensi yang cukup besar, karena ada bonus demografis, karena ada 60% indonesia pada usia produktif. Ketika usia produktif tidak memliki sdm yang berkualitas, maka jadi bahaya. Inilah yang menjadi tanggungjawab negara,” ungkapnya.
“SDM tidak berkualitas maka lapangan pekerjaan juga makin sempit. Semua manusia ingin hidup aman, nyaman, tapi terkadang kondisi yang membuat mereka tidak seperti itu, maka hadirnya negara untuk solusi bagi itu”, pungkas Ashabul Kahfi.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. (ARL)