Bingkaiwarta, LEBAKWANGI – Dalam upaya mendukung keselamatan lalu lintas dan membentuk karakter generasi muda, SMPN 1 Lebakwangi bersama Forkopimcam Lebakwangi telah melaksanakan kegiatan sosialisasi Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Nomor : 400.3/1052/umum tentang Larangan Penggunaan Kendaraan Bermotor bagi siswa SD dan SMP.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Senin (14/4/2025) dengan dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Lebakwangi Surya, S.Pd., M.M, Camat Kecamatan Lebakwangi Kapolsek Lebakwangi, Danramil Lebakwangi, Ketua Komite Sekolah, Dewan Guru, Orang Tua siswa dan Siswa SMPN 1 Lebakwangi.
Tujuan utama sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan serta membentuk karakter anak-anak agar lebih patuh terhadap aturan hukum sejak dini.
“Kami mendukung penuh atas Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sebagai langkah nyata dalam menyelamatkan generasi muda,” ujar Surya kepada bingkaiwarta.co.id, Rabu (16/4/2025).
Dalam sosialisasi tersebut, telah disepakati beberapa hal, yaitu bahwa seluruh siswa yang domisilinya kurang dari 3 kilometer dilarang membawa kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat.
Kemudian, untuk siswa yang jaraknya lebih dari 3 km dan tidak ada angkutan umum serta belum ada antar jemput masih diperbolehkan membawa kendaraan bermotor ke sekolah dengan catatan secara bertahap orang tua harus berupaya untuk mencari solusi agar memfasilitasi siswa untuk antar jemput.
“Ketiga, siswa yang masih diberikan kesempatan untuk membawa sepeda motor akan diberikan identitas khusus dari pihak sekolah. Selanjutnya, pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Lebakwangi akan melaksanakan penertiban apabila ada siswa membawa kendaraan bermotor,” terangnya.
Surya menegaskan, apa yang sudah dihasilkan dari sosialisasi kemarin, semuanya berdasarkan kesepakatan bersama. Dan pihak orang tua siswa pun sangat memahaminya.
Diakui Surya, sejak keluarnya Surat Edaran tentang Larangan Penggunaan Kendaraan Bermotor dan kegiatan sosialisasi kepada siswa pada hari Senin, telah terjadi penurunan yang signifikan.
“Alhamdulillah, terjadi penurunan yang signifikan. Siswa yang membawa sepeda motor biasanya ada 148 sekarang tinggal 46, semoga dari hari ke hari semakin berkurang, sehingga diharapkan kedepan tidak ada lagi siswa yang membawa/mengendarai sepeda motor ke sekolah,” pungkas Surya. (Abel)
