Bingkaiwarta, BALI – Universitas Islam Al-Ihya Kuningan melalui Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam menggelar Penguatan Moderasi Beragama di Bali. Acara dilaksanakan melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Kabupaten Tabanan Bali, Senin (14/10/2024).
Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan sikap toleransi dan patriotisme para mahasiswa melalui pembelajaran berbasis problem solving dan pemahaman mendalam terhadap ajaran agama Islam, serta menerapkan kebijakan moderasi beragama di lingkungan mahasiswa.
Kunjungan mahasiswa Unisa Kuningan diterima langsung Ketua Yayasan La-Royba H. Hasan Aeni, MBA, dan Pendiri Pondok Pesantren Bali Bina Insani Toleransi Boarding school Imanudin Jamal, M.Pd. Turut hadir pula Wakil Rektor 1 dan 2, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman Unisa, H. Aik Iksan Anshori, Kaprodi Pendidikan Agama Islam Dr. Insan Nulyaman, Kepala LPPM Unisa, Yogi Iskandar, M.Pd.
Dalam acara tersebut, Wakil Rektor 1 Dr. Saepudin, M.Pd. menerangkan pentingnya nilai-nilai moderasi beragama dalam membangun karakter bangsa dan mempererat persatuan melalui pendidikan. Menurutnya, mahasiswa Unisa Kuningan yang hidup berdampingan dengan berbagai keyakinan, agama, dan budaya harus belajar dari ponpes di Bali yang sudah lebih jauh menerapkan spritit moderasi beragama.
“Di tengah keberagaman di lingkungan pondok pesantren Bali Bina Insani, sikap moderat menjadi kunci dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Moderasi inilah yang menjadi pondasi kuat bagi bangsa kita untuk terus maju dalam kerukunan,” ujar Saepudin.
Ketua Yayasan La-Royba, H. Hasan Aeni, MBA., menyambut baik kunjungan mahasiswa Unisa Kuningan. Menurutnya, kunjungan tersebut memperkuat komitmen dalam penanaman nilai moderasi beragama di lingkungan yang sangat plural.
“Kami dari yayasan menegaskan komitmen penuh dalam mendukung pendidikan dan pengembangan moderasi beragama di pesantren. Kami percaya bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya unggul ilmu beragama namun juga memiliki sikap moderat, toleran, dan terbuka terhadap perbedaan. Dengan dilaksanakannya pengabdian ini semoga apa yang diharapkan dalam bidang moderasi beragama dapat tercapai,” ungkap Hasan Aeni.
Sebagai simbolis, Kaprodi Pendidikan Agama Islam, Dr. Insan Nulyaman, memberikan cinderamata kepada para tokoh yang hadir, dari perwakilan mahasiswa Ahmad Sundayana Sunardi ikut juga memberikan buah tangan yang diterima oleh dewan guru PP Bina Insan sebagai apresiasi atas dukungan dan partisipasi mereka dalam kegiatan ini. Acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat moderasi beragama di kalangan santri dan mendukung kemajuan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Bali Bina Insani. (Abel/hms)