banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Webinar, Wahyu : “Ketahanan Pangan Solusi Pengentasan Kemiskinan”

banner 120x600

 

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Ketahanan Pangan dan kemiskinan merupakan dua isu yang saling terkait. Ketahanan pangan yang rendah sering kali memperburuk kemiskinan, sementara kemiskinan membatasi akses masyarakat terhadap pangan yang layak.

banner 728x250
banner 336x280
banner 336x280

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, dalam webinar Empowering Talk Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Kuningan, kemarin.

Acara yang digelar oleh Badan Pusat Statistik tersebut berlangsung di Ruang Rapat Linggajati Setda Kuningan, dan diikuti secara hybrid oleh perangkat daerah se-Kabupaten Kuningan serta terbuka untuk umum.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu-isu terkini mengenai ketahanan pangan dan upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kuningan.

Dalam paparannya sebagai narasumber, Wahyu menjelaskan, semakin banyak penduduk maka semakin tinggi pula permintaan terhadap sumber daya pangan. Untuk mengantisipasi ketimpangan dari bertambahnya jumlah penduduk terhadap pasokan pangan yang dapat mengancam ketahanan pangan diperlukan langkah-langkah strategis dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Menurut Wahyu, Food Security and vulnerability atlas (FSVA) diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tepat. “Data yang dihasilkan FSVA membantu pembuat kebijakan untuk lebih fokus pada wilayah dan populasi yang paling membutuhkan intervensi.

“Berdasarkan hasil analisis Pokja FSVa Kabupaten Kuningan pada tahun 2024 diperoleh Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Peta ini menjadi acuan bagi penentuan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk lebih memprioritaskan intervensi dan program berdasarkan kebutuhan dan potensi dampak kerawanan pangan yang tinggi,” jelas Wahyu.

Prioritas pada FSVA ditekankan pada pengelompokan desa-desa berdasarkan tingkat kerentanan terhadap ketahanan pangan (prioritas 1, 2 dan 3), sehingga memungkinkan pengambilan kebijakan untuk fokus pada desa-desa yang paling kritis.

Wahyu mengungkapkan, upaya pengentasan kemiskinan melalui ketahanan pangan sangat efektif karena ketahanan pangan yang kuat memungkinkan masyarakat memiliki akses terhadap makanan yang cukup dan bergizi, yang merupakan dasar bagi kesejahteraan dan produktivitas.

“Adapun upaya konkret yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan melalui ketahanan pangan yaitu dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui teknologi pertanian, inovasi tanaman dan diversifikasi pertanian. Kemudian pembangunan infrastruktur pangan, pengembangan program pemberdayaan petani, subsidi pagan dan kebijakan harga, lalu penguatan kelembagaan lokal dan program pangan berkelanjutan, selanjutnya dengan program bantuan sosial dan jaring pengaman sosial, peningkatan gizi dan kesehatan. Selanjutnya melakukan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim serta akses ke pasar dan integrasi ekonomi,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kuningan Dr. Iip Hidajat mengatakan, ketahanan pangan menjadi fokus dalam menghadapi kondisi iklim Elnino. Pemkab Kuningan melakukan beberapa upaya seperti panen raya, gerdal OPT dan pengamanan pasokan beras. Program bantuan fasilitas pertanian untuk mendukung ketersediaan pangan dilakukan dengan memberikan bantuan pompa air sebagai solusi bagi sawah tadah hujan di Kabupaten Kuningan.

Tak hanya itu saja, kata Iip, Pemkab Kuningan sangat concern terhadap pemenuhan pangan serta gizi keluarga rumah tangga yaitu dengan meluncurkan program Melak Beu, yang meliputi pangan pokok, sayuran, buah. Kemudian mencanangkan program penanaman padi Gogo dengan memanfaatkan lahan kering yang tidak terairi irigasi pertanian. Iip pun menargetkan 2024 Kabupaten Kuningan surplus.

“Mudah-mudahan panen 2024 bisa surplus sehingga Kabupaten Kuningan bisa berkontribusi dalam target produksi nasional. Berkat kerja sama seluruh pihak angka kemiskinan menurun dari tahun sebelumnya” ungkapnya.

Iip menegaskan hal yang sangat penting adalah keakuratan data. Karena dengan data yang tepat maka pemerintah bisa melakukan kebijakan secara tepat, cepat, dan akurat. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!