Bingkaiwarta, KRAMATMULYA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus melebarkan sayapnya dengan diresmikannya dapur kelima oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Kramatmulya – Kuningan, Desa Kramatmulya, Kecamatan Kramatmulya, Senin (20 Oktober 2025). Langkah ini diharapkan semakin memperkuat upaya pemenuhan gizi bagi anak-anak dan kelompok rentan di wilayah tersebut.
Peresmian dapur baru ini ditandai dengan pemotongan tumpeng secara simbolis, dihadiri oleh unsur Forkompimcam, Pembina Yayasan Telaga Kasih Nusantara Joni Situanda, serta sejumlah tamu undangan penting lainnya.
Ketua Yayasan Telaga Kasih Nusantara, Linda Kartika Dewi, menyampaikan rasa bangganya atas kekompakan dan semangat tim yang telah terjalin bahkan sebelum dapur ini resmi beroperasi. “Kekompakan ini adalah modal penting bagi kesuksesan kita bersama dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional dapur ini sesuai dengan SOP dan juknis dari Badan Gizi Nasional (BGN),” ujarnya.
Linda menambahkan, setiap dapur di bawah naungan yayasan dilengkapi dengan chef bersertifikat dan menu yang disesuaikan dengan standar gizi nasional. Saat ini, yayasan memiliki tiga dapur yang masing-masing didukung oleh 47 pekerja, di luar tim SPPI, akuntan, dan ahli gizi. Operasional dapur ini masih menunggu kelengkapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) untuk memastikan standar nasional terpenuhi.
Camat Kramatmulya, Miftraharza, mengungkapkan bahwa di wilayahnya terdapat tujuh dapur SPPG yang ditargetkan segera beroperasi seluruhnya. “Saat ini baru empat dapur yang aktif, sementara tiga lainnya dalam tahap persiapan. Jika semua dapur beroperasi, program MBG di Kramatmulya akan menjangkau lebih dari 13 ribu penerima manfaat, termasuk siswa SD, kelompok bermain, ibu hamil, dan balita,” jelasnya.
Miftraharza juga menyoroti potensi ekonomi yang dapat tumbuh dari keberadaan dapur SPPG ini. Ia mendorong pemerintah desa melalui BUMDes Merah Putih untuk menjadi mitra strategis dalam penyediaan bahan baku, seperti ayam petelur, pedaging, dan sayuran.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan makanan. “Kita harus belajar dari pengalaman daerah lain yang mengalami masalah distribusi atau menu yang tidak sesuai standar. Evaluasi berkala harus terus dilakukan agar pelayanan semakin baik dan berkualitas,” tegasnya.
Dengan diresmikannya dapur sehat ini, Yayasan Telaga Kasih Nusantara menegaskan komitmennya untuk aktif mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan sejahtera melalui pemenuhan gizi yang berkualitas. Keberadaan tiga dapur yang berlokasi di Kecamatan Kramatmulya, Kalimanggis, dan Ciawigebang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. (Abel)
