Bingkaiwarta, KUNINGAN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kuningan dan Cipayung Plus menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Kuningan, Jumat (29/8/2025) siang. Aksi ini merupakan bentuk protes atas dugaan refresifitas aparat kepolisian yang menyebabkan tewasnya seorang pengemudi ojek online saat aksi di DPR RI sehari sebelumnya, Kamis (28/8/2025) malam.
Massa aksi secara bergantian menyampaikan orasi. Suasana sempat memanas ketika demonstran membakar ban, hingga terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Tak lama kemudian, salah seorang mahasiswa membacakan tuntutan di hadapan Kapolres Kuningan, AKBP Muhammad Ali Akbar. Tuntutan itu kemudian ditandatangani langsung oleh Kapolres dan disaksikan para awak media.
“Dalam waktu 2×24 jam tuntutan kami tidak disampaikan ke pusat, maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak dari ini,” tegas Amar, salah satu peserta aksi.
Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar menegaskan pihaknya menerima aspirasi mahasiswa dengan terbuka. Menurutnya, penyampaian pendapat di muka umum adalah bagian dari keberlangsungan demokrasi.
“Tuntutan dari teman-teman tadi, kami sudah menerima dan segera akan ditindaklanjuti ke Mabes Polri,” ujarnya di hadapan massa aksi.
Setelah tuntutan disampaikan dan diterima, sekitar pukul 17.00 WIB massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Para mahasiswa pulang ke rumah masing-masing setelah merasa aspirasinya telah ditandatangani dan dijanjikan akan diteruskan ke pusat. (Abel)
