Bingkaiwarta, CIREBON – Semangat persatuan dan toleransi kembali digaungkan oleh Laskar Agung Macan Ali Nuswantara dalam peringatan Milad ke-9 yang digelar di Markas Besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu (25/10/2025) malam.
Acara yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama, unsur TNI–Polri, serta para panglima daerah Laskar Macan Ali dari berbagai wilayah di Indonesia itu berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan.
Dalam sambutannya, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan menjunjung tinggi toleransi di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
“Kepada seluruh elemen bangsa di Indonesia tercinta, kami dari Laskar Agung Macan Ali Nuswantara kembali mengajak untuk terus menjaga persatuan serta menjunjung tinggi toleransi. Kita semua adalah anak Indonesia, putra-putri Ibu Pertiwi,” ujarnya.
Prabu Diaz menegaskan, semangat kebersamaan dan toleransi bukanlah hal baru, melainkan warisan luhur para leluhur bangsa yang telah terbukti menjadi kekuatan utama dalam merebut kemerdekaan.
“Kami mengacu pada sejarah perjuangan masa lampau, di mana dengan kekompakan dan kebersamaan, para pejuang mampu mengusir penjajah. Itulah bukti bahwa persatuan adalah kekuatan utama bangsa ini,” katanya.
Selama sembilan tahun berdiri, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kebangsaan, bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
“Kami selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak agar seluruh kegiatan berjalan sesuai regulasi dan sejalan dengan cita-cita bangsa,” ujar Prabu Diaz.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar turut hadir dan menerima Pin Kehormatan Laskar Agung Macan Ali Nuswantara sebagai bentuk apresiasi atas dukungannya terhadap kegiatan sosial dan keamanan masyarakat.
AKBP Eko Iskandar menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi peran Laskar Agung Macan Ali dalam mempererat hubungan lintas elemen masyarakat.
“Persaudaraan dan kolaborasi seperti ini sangat penting. Saya mengapresiasi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara yang aktif dalam kegiatan sosial, kemasyarakatan, hingga pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Hadir pula tokoh-tokoh lintas agama, seperti Pendeta Thomas Agus Handoko dari Grobogan, Bangun Iryanto, CEO Darma Group sekaligus tokoh Katolik, dan Petrus, perwakilan umat Muslim asal Cilacap. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata kerukunan dan keberagaman di Indonesia.
Suasana acara semakin meriah dengan kehadiran Raden Pangkal, gitaris Angkasa Band, yang turut memberikan dukungan moral dalam momentum kebangsaan tersebut.
Menutup acara, Prabu Diaz membacakan pantun yang menggugah semangat persaudaraan.
“Dari Sabang sampai Merauke, kita semua bersaudara.
Walau berbeda iman, kita tetap satu dalam kemanusiaan dan cinta tanah air,” pungkasnya.
