banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250

Kematian Hilman Dianggap Misterius, Polisi Selidiki Kasus Ini

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Kepergian Muhammad Hilman Herdiana (14) pelajar kelas 8 SMPN Cigugur, warga Lingkung Cikedung RT 09 RW 03 Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan, meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban dan teman teman sekolahnya.

Hilman ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan di area pemakaman Caringin Kurung Kelurahan Cirendang, Kamis (6/3/2025) sekira pukul 03.00 WIB. Wajah yang penuh luka lebam, darah keluar dari mulut, dan beberapa luka memar tampak di tubuh korban. Bahkan ada gumpalan darah tercecer di dekat tubuh korban.

banner 728x250

Belum pasti sebab musabab atas kematian korban. Remaja yang baru duduk di kelas 8 SMP itu meninggal dalam keadaan tragis. Namun demikian, keluarga korban sangat legowo dan menerima atas kematian anaknya.

“Kami ikhlas menerima semua ini. Mungkin ini sudah takdir anak saya harus meninggal seperti itu,” ungkap Puhun Suprayitno (64) ayah korban.

Sang Ayah menceritakan, almarhum merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Ibunya sudah meninggal dunia. Dalam kesehariannya, almarhum dikenal sosok yang pendiam dan sopan sama orang tua.

“Setiap bulan puasa, almarhum suka ikut keliling bersama teman temannya untuk bangunkan sahur. Biasanya jam 3’an itu dia sudah pulang. Tapi tadi pagi kok belum di rumah. Saya curiga, dan khawatir takut terjadi apa apa. Lalu saya pinjam lampu senter ke tetangga dan minta bantuan tetangga untuk mencari anak saya,” terangnya.

Setelah beberapa kali mencari di area pemakaman yang jaraknya tidak jauh dari rumah korban, akhirnya korban ditemukan di area pemakaman tersebut. “Padahal saya sudah 3 kali putaran ke tempat itu. Mungkin karena masih gelap, dan banyak rumput serta terhalang pohon singkong, anak saya baru bisa ditemukan jelang subuh,” ujar Puhun seraya menahan tangis.

Tak ingin menunggu lama, akhirnya korban pun segera di pulasara. Usai di mandikan, korban langsung di makamkan yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Suasana duka pun masih menyelimuti keluarga korban dan tetangga sekitar. Banyak asumsi liar atas kematian yang dianggap misterius itu.

Saat ditanya, kenapa tidak dibawa ke rumah sakit dulu atau lakukan otopsi. Sang ayah pun menjawab, “Saya terima saja ini adalah takdir. Meski di periksa tim medis, anak saya juga tidak akan bisa hidup lagi,” ucapnya, sedih.

Sementara itu, Vina wali kelas 8 SMPN Cigugur mengucapkan bela sungkawa atas kematian muridnya. Menurutnya, dalam keseharian di sekolah korban merupakan anak yang pendiam dan belum pernah bikin ulah negatif.

“Almarhum anaknya pendiam, dalam keseharian di sekolah dia umum sama dengan yang lain. Kaget juga sih pas denger kabar Hilman meninggal. Soalnya kan tidak lagi sakit. Sekolah seperti biasa. Ya semoga almarhum diterima iman Islamnya, dilapangkan alam kuburnya,” kata Vina saat di lokasi pemakaman korban.

Sementara itu, pihak kepolisian pun masih menyelidiki atas janggalnya kematian Hilman. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!