banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

Ormas Islam Kuningan Tagih Janji, Kasus Mesum IF Masih Dalam Proses

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Sejumlah aktivis dari Ormas Islam Kabupaten Kuningan melakukan audensi dengan anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Kuningan, di Ruang Fraksi PKS DPRD Kabupaten Kuningan, Selasa (23/11/2021).

Kedatangan mereka di Ruang Fraksi PKS untuk menagih janji terkait proses pengunduran IF yang sudah jelas jelas mengundurkan diri dari anggota legislatif, tapi masih aktif menjalankan tufoksinya sebagai anggota legislatif.

banner 728x250

“Kami kesini ingin menyampaikan beberapa pesan kepada Fraksi PKS terkait permasalahan yang sudah disampaikan beberapa bulan lalu. Kami merasa kecewa, dari dulu harus menunggu. Kami butuh penjelasan. Kami minta jangan sampai pengunduran diri ini dipolitisir terus,” kata Plt. Ketua FPI (Front Persaudaraan Islam) Kuningan, Ustadz Luqman Maulana.

Luqman sangat menyayangkan, IF tidak hadir dalam audensi tersebut. Pihaknya sangat berharap IF tidak akan pernah lagi duduk di ruang Fraksi PKS untuk selamanya. “Kita audensi disini sebagai keluarga. Bahkan saya kesini pun pakai kaos PKS. Karena, saya cinta PKS. Tapi, soal kasus dugaan asusila yang dilakukan oleh IF sangat mengecewakan. Apalagi kita tahu, PKS adalah partai religi. Partai Dakwah. FPI juga pernah tabayun ke DPD PKS, tapi sudah 2 bulan ini belum ada sikap yang jelas dari PKS,” tuturnya.

Ketua APIK Kuningan H. Andi Budiman menambahkan, sudah 3 bulan lebih pihaknya menunggu sebuah proses tanpa ada progres. “Kami mewakili masyarakat Kuningan menunggu kejelasan dari proses ini. Yang kami tahu, proses itu harusnya ada progres. Untuk sebuah proses ini, kami membutuhkan kejelasan dan progresnya sudah sejauh mana,” kata Andi.

Hal senada diungkapkan oleh Ustadz Endin Kholidin dari FPI. Ia pun mempertanyakan soal apakah proses ini ada jangka waktunya. Ia memandang ini bagian dari pada aib. “Kami masih menaruh kepercayaan kepada PKS, makanya kami membatasi pergerakan kami. Setelah kita sekian bulan menunggu, dan tidak ada progres, makanya kami datang melakukan audensi. Jangan sampai kesan kami ini tidak ada gerakan,” ujarnya.

Dia pun meminta kepada Fraksi PKS agar dalam waktu 2 minggu ini harus bisa dipertemukan dengan pihak DSW (Dewan Syariah Wilayah).

Ketua Fraksi PKS Kuningan Etik Widiati menegaskan, jika Partai PKS sudah berkomitmen menjadi partai dakwah, dan berupaya untuk menjadi lebih baik. “Dan, kami senantiasa bersyukur meskipun kami sudah mendapat musibah terkait IF. Dan, ini juga menjadi hikmah bagi kita semua. Kami semakin bersadar bahwa yang mengatur semuanya adalah Allah SWT.

“Sampai sekarang memang sudah ada perubahan. Sejak awal kejadian, IF sudah melakukan klarifikasi. Untuk kejadian musibah ini ranahnya ada di DED (Dewan Etik Daerah). Untuk tingkat daerah, DED hanya melakukan klarifikasi,” terangnya.

Menurutnya, DED pun sudah melakukan kunjungan ke DSW. Jawabannya, kita harus tetap menunggu. Kita memerlukan waktu yang cukup panjang sampai saat ini. Fraksi sama sekali tidak berniat menghalang halangi. Kewenangan ini ada di DSW.

“Dengan adanya musibah ini, jujur ini sangat mengganggu bagi kami. Kami mohon maaf kepada teman teman semuanya untuk bersabar menunggu keputusan dari DSW,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS Kabupaten Kuningan, H. Dede Sudrajat menjelaskan, jika pihaknya tidak bisa memberikan keputusan, atau pun intervensi, karena itu kewenangan DWS. Ini sedang berjalan.

“Saya yakin akan ada satu keputusan. Kami tidak bisa mempercepat ataupun memperlambat. Kami hanya bisa memberikan informasi perkembangan proses dari DSW kepada DPP PKS Kuningan,” kata Dede. (Abel Kiranti)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!