banner 728x250
banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250
Berita  

Pablo Benua Beberkan Peredaran Narkoba di Dalam Penjara

banner 120x600

Bingkaiwarta, JAKARTA – Pablo Benua mantan narapidana akhirnya buka bukaan soal kehidupan di dalam penjara. Dalam chanel Youtobe Reyben Entertainment, Pablo pun beberkan semua tentang peredaran narkoba di dalam penjara.

Di awal pembukaannya, Pablo menyampaikan bahwa video yang dibuatnya ini tidak ada maksud apa pun atau membela salah satu pihak mana pun. Yang diceritakannya ini adalah apa yang dirasakannya berdasarkan hasil pengamatannya selama berada di Rutan Cipinang Jakarta Timur.

banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Pablo pun membenarkan adanya peredaran narkoba. Pablo mengatakan, peredaran obat terlarang di dalam rutan sebenarnya sudah terjadi sejak lama dan telah menjadi rahasia umum.

“Soal peredaran narkoba di dalam, gua nggak memungkiri itu. Dari tahun ke tahun, dari tahun jebot stigma masyarakat itu ada. Saya tidak menampik hal itu, cuma perlu digarisbawahi, itu tidak dilegalisasikan,” kata Pablo Benua, Sabtu (6/5/2023).

Pablo berani mengatakan demikian karena didukung oleh penglihatannya dengan mata kepala sendiri, Pablo juga pernah merasakan dinginnya tembok penjara seperti yang dialami aktor Tio Pakusadewo.

Pablo mengatakan, ketika napi yang ketahuan memiliki atau menyimpan narkoba maupun obat terlarang, maka akan dilakukan tindakan tegas oleh petugas lapas. Termasuk kepada mereka yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

“Ini pengalaman gua di Rutan Cipinang, Berkali-kali melihat dengan mata kepala gua, melihat begitu banyaknya napi yang ditindak tegas karena ketangkap menggunakan narkoba bahkan tes urin pun sering dilakukan di sana,” terangnya.

Menurut Pablo, para penghuni rutan itu mendapatkan narkoba yang diselundupkan dari luar secara diam-diam. Minimnya jumlah petugas tidak sebanding dengan banyaknya jumlah warga binaan. 

“Satu regu penjagaan di sana berkisar 40 orang dan harus mengawasi 4.000 orang bahkan lebih,” ujarnya.

Pablo juga menjelaskan, orang-orang yang mendekam di dalam rutan bisa dibilang orang-orang yang bermasalah. Mereka terlibat aksi pembunuhan, pelaku begal, perampok, pencuri, penipu maupun pelanggaran hukum lainnya. Ketika mereka berada di dalam rutan, niat jahat mereka tidak serta merta hilang begitu saja meski secara fisik dibatasi.

“Bila di luar sana saja mereka bisa menipu uang milik orang lain ratusan juta, tentu mereka akan sangat mudah melakukan berbagai upaya agar bisa memasukkan barang terlarang. Untuk menipu polsuspas nggak sulit deh karena polsuspas juga kan manusia,” jelas Pablo.

Pablo membantah adanya monopoli bisnis oleh Yamitema Laoly putra dari Menkumham, Yasonna Laoly. Menurut Pablo, Jeera itu memang yayasan dan Yamitema sebagai pembinanya bukan sebagai pendiri. 

“Jeera itu cuma yayasan bukan yang mengelola bisnis. Kalau yang mengelola bisnis itu koperasi. Tiak ada hubungannya dengan Jeera dan asal kalian tau aja banyak mantan napi yang akhirnya bisa bekerja di luar, di cafe-cafe ataupun di pabrik itu berkat Jeera,” ujarnya.

Dikatakan Pablo, kemungkinan Tio Pakusadewo mengarang cerita soal lapas sedemikian rupa dikarenakan adanya dendam. Karena Tio Pakusadewo pernah dihukum di ruang isolasi selama 10 hari karena positif narkoba di dalam. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!