banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

12.000 Penonton Saksikan Pementasan “Kalayudha” dari Teater Sado Kuningan

banner 120x600

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Setelah hampir tiga tahun didera pandemi Covid-19, dunia teater di Kabupaten Kuningan kembali menggeliat dengan hadirnya pementasan lakon “Kalayudha” oleh kelompok Teater SADO Kuningan di Gedung Kesenian Raksawacana selama Sebulan penuh. Pementasan lakon berjudul “Kalayudha” merupakan salah satu karya D. Ipung Kusmawi yang juga sekaligus selaku sutradaranya.

Pementasan yang dilaksanakan sejak tanggal 8 September hingga 9 Oktober 2023 ini merupakan produksi latihan kedelapan dari Teater SADO Kuningan. Tercatat 12.000 penonton telah mengapresiasi pementasan yang dilaksanakn dua kali dalam setiap harinya, yaitu setiap pukul 09.00 WIB dan 13.00 WIB.

banner 728x250
banner 336x280
banner 336x280

“Para penonton memang masih didominasi oleh kalangan pelajar, baik tingkat SMP maupun SMA. Namun demikian, ada juga dari kalangan masyarakat umum yang sengaja menyempatkan waktunya untuk menonton”, ujar Tedi Iskandar selaku sekretaris produksi pementasan, Rabu (11/10/2023) kepada bingkaiwarta.co.id

Lebih lanjut, Edi Supardi selaku Ketua Komunitas Teater SADO menyampaikan harapannya dari pementasan “Kalayudha” ini bisa menumbuhkan kembali semangat berkarya terutama dalam hal seni peran teater di Kabupaten Kuningan.

“Almarhum, Bapak Aan Sugianto Mas telah menunjukkan semangat dan dedikasinya dalam berkarya. Harapan Kami sebagai anak-anak ideologis Beliau, tentu dapat mewarisi semangat beliau untuk terus berkarya dengan segala totalitasnya” ujar Edi.

Sementara itu, penulis naskah dan sutradara, D Ipung Kusmawi menaruh harapan besar dari terselenggaranya pementasan “Kalayudha” ini. “Paling tidak, pementasan kali ini bisa menjadi pondasi bagi para apresiator, khususnya para pelajar, untuk bisa meningkatkan apresiasinya terhadap teater,” kata Ipung.

Lakon “Kalayudha” sendiri mengangkat latar kisan di Kerajaan Kuningan pada abad ke-7. Awal kisahnya bermula dari perebutan takhta Kerajaan Galuh oleh Sanjaya dari Purbasora, yang sebelumnya mendapatkan Purbasora sendiri merebut takhta tersebut dari Sang Senna, ayahnya Sanjaya. Setelah pemerintahan Galuh berhasil digulingkan, ternyata takhta Galuh mengalami kekosongan, sebab Sanjaya sebagai Raja di Kerajaan Sunda tidak mungkin menjadi raja di Galuh.

Sanjaya akhirnya meminta restu kepada Dahyangguru Sempakwaja, untuk mengangkat Demunawan menjadi raja di Galuh. Sempakwaja menerima keinginan Sanjaya dengan syarat, di antaranya harus menaklukan beberapa kerajaan termasuk Kerajaan Kuningan. Sanjaya menerima persyaratan tersebut, kemudian menyerang Kuningan.

“Ini adalah lakon sederhana dengan mengambil latar sejarah, khusunya tentang Kuningan di abad ke-7. Meski hanya permukaannya saja, namun semoga menjadi pemantik bagi para penontonnya untuk mau kembali membuka lembaran sejarah, khususnya sejarah Kuningan,” pungkasnya. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!