banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
banner 728x250
Berita  

Pelestarian Angklung Jadi Komitmen Nyata Memperkuat Jati Diri Budaya Kuningan

Bingkaiwarta, KUNINGAN – Untuk memperoleh konsep praktis dalam upaya melestarikan kesenian Angklung di Kabupaten Kuningan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan menggelar Focus Group Discussion (FGD), di RM Ma Nioh, Jl. Ir Sukarno, Cijoho – Kuningan, Sabtu (9/3/2024).

Dengan mengusung tema “Angklung Diatonis Daeng Soetigna dan Kutjit (Kuwu Citangtu) Kuningan” acara FGD ini diikuti oleh wakil dari lembaga legislatif, tokoh budayawan, sejarahwan, pelaku usaha, tokoh pendidikan, serta SKPD yang ada di internal Pemerintah Kabupaten Kuningan, dengan jumlah sekitar 200 orang.

banner 728x250

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U Kusmana, S. Sos., M.Si menjelaskan, secara khusus tujuan diselenggarakannya FGD ini yaitu diantaranya mendapatkan kesimpulan awal untuk menggambarkan sejarah Angklung Diatonis dan kondisi pengrajin, bahan baku, serta data pendukung tentang Kabupaten Angklung.

“Jadi dalam acara FGD ini, kita akan merumuskan dan mengidentifikasi masalah seputar keberadaan Angklung di Kuningan. Selain itu, kita juga akan mencari dan menyusun solusi dalam penyelesaian masalah terkait keberadaan Angklung di Kuningan,” jelas Uu Kusmana kepada bingkaiwarta.co.id

Dalam FGD tersebut, kata Uu, pihaknya akan merencanakan program dan kegiatan yang mendukung eksistensi Angklung di Kabupaten Kuningan. Untuk itu pihaknya akan menyebarkan informasi serta melakukan desiminasi tentang kesenian Angklung di seluruh sekolah, 32 kecamatan, desa/masyarakat serta instansi pemerintah dan swasta.

“Dan untuk sekolah sekolah sudah diintruksikan melalui Surat Kadisdikbud akhir Oktober 2023 untuk dianggarkan di RKAS sekolah untuk pembelian angklung dari setiap jenjang satdik TK, SD, SMP,” tuturnya. Sehingga selain untuk membudayakan Angklung di masyarakat, juga bisa meningkatkan UMKM di Kabupaten Kuningan.

Oleh karena itu, sambung Uu, pihaknya telah menyusun rumusan skema dan konstruksi Focus Group Discussion (FGD) ini sebagai kerangka acuan pelaksanaan kegiatan.

“Penting untuk diingat, bahwa konstruksi FGD inu bukanlah konsep final, melainkan sebuah landasan yang memerlukan eksplorasi lebih lanjut agar pelaksanaannya dapat menjadi efektif,” tegasnya.

Ia berharap dengan kegiatan FGD ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian Angklung di Kabupaten Kuningan.

Penjabat Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat menyatakan, betapa pentingnya kerjasama dan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan dan memajukan seni Angklung. Dengan tegas Ia menyatakan, bahwa Angklung bukan hanya sekadar alat musik, melainkan juga simbol kebersamaan dan kebanggaan bagi seluruh warga Kuningan.

“Keberadaan Angklung ini tidak boleh dianggap remeh, melainkan harus menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian budaya. Pentingnya pendidikan tentang Angklung dan pengetahuan tentang Gunung Ciremai diintegrasikan kedalam kurikulum sekolah lokal diangkat sebagai salah satu langkah strategis dalam menjaga kontinuitas tradisi,” ungkap Iip.

Iip juga menekankan bahwa dalam berbagai acara pemerintah dan kegiatan kenegaraan harus memberikan ruang bagi penampilan Angklung sebagai bagian integral dari identitas Kuningan sebagai Kabupaten Angklung.

“Ini bukanlah sekadar retorika, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat jati diri budaya Kuningan,” tandas Iip. (Abel)


banner 336x280
banner 336x280
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!